Senin, 28 April 2014

0 Mukjizat Allah yang Mencengangkan Para Ilmuwan Barat





.. Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah dengan ditemani shahabat beliau, Abu Bakar, Rasulullah s.a.w. melewati daerah yang disebut dengan Quba di sana beliau mendirikan Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba. Selanjutnya, setelah di Madinah beliau juga mendirikan Masjid, tempat umat Islam melaksanakan shalat berjama’ah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya.


Drs. Sidi Gazalba menyebutkan: “Pada hari pertama kedatangan Nabi dengan rombongannya di Madinah itu apakah yang mula-mula sekali dilakukannya? Beliau secara gotong-royong dengan kaum muslimin yang berada di sekitarnya mendirikan Masjid, tempat sujud. Tanah kebun di tempat Masjid itu dibangun adalah milik Bani Najar, yang menolak pembayaran sebagai beli dari kebun mereka. Nabi sendiri ikut bekerja mengangkat batu. Dalam gotong-royong dan sambat sinambat orang tidak memperhitungkan beli, upah dan pangkat. Semua bekerja sama untuk semua”. *)
Dalam perjalanan sejarahnya Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunannya maupun fungsi dan perannya. Hampir dapat dikatakan, dimana komunitas umat Islam berada di situ ada Masjid. Memang umat Islam tidak bisa terlepas dari Masjid. Masjid telah menjadi tempat beribadah, sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat da’wah dan aneka aktivitas lainnya.

Banyak Masjid telah didirikan umat Islam, baik Masjid umum, Masjid Sekolah, Masjid Kantor, Masjid Kampus dan lain sebagainya. Masjid didirikan untuk memenuhi kebutuhan umat Islam -khususnya kebutuhan spiritualitas- untuk mendekatkan diri pada Pencipta-nya; menghambakan diri, tunduk dan patuh mengabdi pada-Nya. Masjid juga menjadi tambatan hati, pelabuhan pengembaraan hidup dan energi kehidupan umat Islam.

Di antara fungsi Masjid yang utama adalah sebagai tempat beribadah, khususnya dalam melaksanakan shalat fardlu dengan berjama’ah. Kalau kita perhatikan, shalat berjama’ah adalah merupakan salah satu ajaran Islam yang pokok. Sunnah Nabi s.a.w. dalam pengertian muhaditsin -bukan fuqaha- yang bermakna perbuatan yang selalu dikerjakan beliau. Ajaran Rasulullah s.a.w. tentang shalat berjama’ah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan kepada kaum muslim laki-laki.

Abu Hurairah r.a. berkata: “Bersabdalah Rasulullah s.a.w.: “ Seberat-berat shalat atas para munafiqin, ialah shalat ‘Isya dan shalat fajar (Shubuh). Sekiranya mereka mengetahui apa yang dikandung oleh kedua shalat itu, tentulah mereka mendatanginya, walaupun dengan jalan merangkak. Demi Allah sesungguhnya saya telah berkemauan akan menyuruh orang mendirikan jama’ah beserta para hadirin, kemudian saya pergi dengan beberapa orang yang membawa berkas kayu api kepada orang-orang yang tidak menghadiri jama’ah shalat, lalu saya bakar rumah-rumah mereka, sedang mereka berada di dalamnya””. (HR: Bukhari & Muslim). **)

Shalat berjama’ah merupakan bukti nyata tentang kemusliman seseorang. Dengan mudah kita dapat mengetahui seseorang itu muslim karena dia datang dan melaksanakan shalat di Masjid. Kita tidak perlu lagi bertanya-tanya apakah dia muslim atau non muslim.

Pada masa Rasulullah s.a.w, shalat berjamaa’ah di Masjid menjadi identitas kaum muslimin yang dapat membedakan antara mereka dengan orang-orang kafir. Bahkan, orang-orang munafik dapat ditengarai dengan keengganannya dalam melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid.

Abdullah Ibn Mas’ud r.a. berkata: “Saya melihat semua kami (para shahabat) menghadiri jama’ah. Tiada yang ketinggalan menghadiri jama’ah, selain dari orang-orang munafiq yang telah nyata kemunafiqannya, dan sungguhlah sekarang di bawa ke Masjid dipegang lengannya oleh dua orang, seorang sebelah kanan, seorang sebelah kiri, sehingga didirikannya ke dalam shaf”. (HR: Al Jamaah selain Bukhari dan Turmudzi).**)

Dengan ter-aktualisasinya shalat berjama’ah, maka Masjid menjadi makmur, ukhuwah imaniyah terbina, keterpemimpinan umat nampak jelas, dan syi’ar Islam nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi seorang muslim, menegakkan shalat dengan berjama’ah di Masjid bisa menambah kekhusyu’an dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam menghamba kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Shalat berjama’ah juga memiliki nilai lebih dari pada shalat sendirian (munfarid).

Ibnu Umar r.a. berkata: “Bersabdalah Rasulullah s.a.w. : “Shalat jama’ah melebihi shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajad”. (HR: Bukhari dan Muslim). **)

Shalat berjama’ah di Masjid merupakan ajaran Islam, khususnya bagi laki-laki yang tidak ada udzur, yang saat ini banyak dilupakan umat Islam. Kini kita lihat, di Masjid orang-orang yang melaksanakan shalat berjama’ah sangat sedikit sekali. Terlebih, pada waktu shalat shubuh yang datang mungkin bisa dihitung dengan anak jari.

Masya Allah, umat Islam telah melupakan ajarannya sendiri. Bahkan, di antara mereka banyak yang datang ke Masjid hanya sepekan sekali pada hari Jum’at. Karena itu, kita perlu untuk meng-aktualkan kembali ajaran Shalat berjama’ah di Masjid ini yang merupakan perintah Rasulullah s.a.w. Kita hidupkan kembali sunnah beliau dengan memulai dari diri kita sendiri menurut kemampuan masing-masing.

Sebenarnya, inti dari memakmurkan Masjid adalah menegakkan shalat berjama’ah yang merupakan salah satu syi’ar Islam terbesar, sementara yang lain adalah pengembangannya. Shalat berjama’ah merupakan indikator utama keberhasilan kita dalam memakmurkan Masjid.

Jadi, keberhasilan dan kekurangberhasilan kita dalam memakmurkan Masjid dapat diukur dengan seberapa jauh antusias umat Islam di sekitar Masjid dalam menegakkan shalat berjama’ah.

Masjid adalah tempat sujud. Kita sujud dan ruku’ bersama-sama dalam shalat berjama’ah. Coba kita bayangkan, seandainya setiap umat Islam, khususnya laki-laki, pada waktu mendengar adzan mereka mendatangi Masjid, baik yang di kampung, sekolah, kantor, jalan raya, pusat-pusat pertokoan, kampus dan lain-lainnya untuk menunaikan shalat fardlu dengan berjama’ah. Tentu syiar Islam akan nampak nyata. Bayangkan, hal itu terjadi lima waktu dalam sehari.

Sebagai pembanding, tentu kita dapat melihat bagaimana syiar Islam ditegakkan pada malam awal bulan Ramadlan. Masjid penuh dengan jama’ah, persatuan Islam nyata, kekuatan Islam nampak, da’wah islamiyah terbina, dan syi’ar Islam bisa dirasakan bersama.

Semoga kiranya Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita dalam memakmurkan Masjid, di antaranya melalui shalat berjama’ah. Amien.

Wallahua’lam bishshawab.

Note:
*) Drs. Sidi Gazalba: “Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam”, hal. 121.
**) Prof. TM Hasbi Ash Shiddieqy: “Koleksi Hadits Hadits Hukum”, jilid 4, hal. 1-4.

Sumber : http://www.immasjid.com/
http://sufi-story.blogspot.com/2010/12/sejarah-pertama-kali-rasulullah.html

0 Mu'jizat Pada Tepung Terigu




Kisah ini merupakan kisah nyata di sebuah desa di Vietnam bagian utara, layak nya negara Asia Timur, banyak sekali acara atau upacara budaya yang dilangsungkan dan itu selalu tidak lepas dari makanan, minuman dan kue.


Seorang ibu yang tinggal di sebuah desa di Vietnam utara saat itu sedang menyiapkan perhelatan pernikahan anak perempuan nya, sang ibu yang hobi memasak langsung turun tangan untuk masalah jamuan bagi para tamu.


saat itu ibu sedang mempersiapkan Air panas untuk merendam daging agar di dapat kaldu nya, air pun mendidih dan saat di pindahkan tiba-tiba saja pegangan panci yang berisi air panas tersebut patah dan panci beserta isi nya  jatuh dan tumpah di kaki si ibu, teriak kesakitan pun terdengar hingga para tetangga pun berdatangan untuk melihat dan beberapa orang yang membantu si ibu memasak tampak panik dan bingung hendak berbuat apa.


tiba-tiba  datang seorang tetangga si ibu yang seorang tentara  untuk melihat kondisi nya, tentara itu pun menanyakan apakah ada Tepung Terigu?? setelah mendapatkan Tepung Terigu, tentara itu menumpahkan tepung terigu kedalam baskom besar, lalu di teruskan dengan Kaki si ibu tadi yang di rendam di dalam tepung tersebut.


Setelah 10 menit, kaki sang ibu diangkat dan Ajaib nya sang ibu tidak merasakan lagi sakit, bekas merah dan melepuh yang biasa terjadi jika kulit terbakar atau kena air panas tidak nampak.


Tentara tersebut berkata, Dulu pernah ada sebuah rumah yang terbakar dan seorang pemilik rumah yang tersambar api hingga sebagian tubuhnya terbakar, beberapa orang yang panik secara tidak sengaja menumpahkan atau membuan tepung terigu ke arah nya, tidak hanya padam tapi luka bakar tidak di temukan pada korban


kenapa Tepung Terigu bisa seperti itu ?? karena Tepung Terigu dirasa lebih dingin, enak dan nyaman sehingga mampu meredam panas yang terjadi pada anggota tubuh yang terbakar. Dalam kondisi normal pun jika anda memasukkan tangan anda ke dalam Tepung Terigu maka anda akan merasakan dingin dan nyaman pada tangan anda

Janganlah menyiram bagian tubuh yang terbakar (terkena benda panas) dengan air dingin dulu. Langsung masukkan dan rendam di kantung tepung terigu selama 10 menit, dan saksikanlah/ rasakanlah suatu keajaiban.

0 Tahukah Anda, Gadis Penenun di Uang Rp 5.000 ??

Natasha Annestessya, yang disapa Ceci, adalah gadis yang menjadi model pengrajin tenun Pandai Sikek di pecahan Rp 5.000. Kini, Ceci telah menetap California, dan membangun keluarga di sana.

Menurut ibunya, Anna Tuturaima, Rabu (26/12/2013) saat Ceci berumur 17 tahun dirinya mengikuti pemotretan dengan alat penenun Pandai Sikek, alat tenun Sumatera Barat yang dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percatakan Uang RI (Peruri). Ketika itu, Ceci adalah mahasiswi semester III jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI).

Di tengah kesibukannya sebagai pensiunan pemandu wisata anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah, Anna dengan santai menceritakan kisah anak pertamanya ini. Dari 80 kontestan yang mengikuti pemotretan, Ceci kemudian lolos dan menjadi model penenun di pecahan uang Rp 5.000 tersebut.

"Sambil pemotretan juga di tanya-tanya. Ceci yang kemudian dianggap paling pantas disandingkan dengan Tuanku Imam Bonjol," ucap Anna, ibu Ceci saat ditemui.

Ceci saat ini telah berumur 31 tahun. Dia adalah anak yang patuh dengan orang tua. Selama 4 tahun menjalani kuliah, Ceci menanggung sebagian besar uang kuliahnya dari beasiswa yang didapat.

"Dulu ibu paling bayar Rp 400.000 untuk kuliahnya, sisanya dia yang bayar. Ceci enggak pernah nyusahin saya. Dia tahu, dulu saya hanya pegawai negeri kecil. Bahkan sampai menikah, Ceci enggak pernah nyusahin," ucap Anna.

Saat Ceci bekerja di salah satu perusahaan swasta Jakarta, Ceci tak pernah absen menelpon ibunya menanyakan apa yang ibunya masak.

"Mami masak apa? Ceci kangen sambel mami," cerita Anna yang menahan air mata di pelupuk matanya.

Anna mengaku merindukan Ceci, namun melihat Ceci bahagia itu sudah membuat Anna bahagia. Anna tak pernah menunjukkan kesedihannya di depan Ceci, namun diakui, dirinya kerap menangis usai berbincang melalui telepon selulernya.

Sejak 7 tahun yang lalu, saat berumur 25 tahun, Ceci menikah dengan David, warga negara Amerika Serikat. Dia belum pernah kembali ke Indonesia.

"Ceci enggak pernah bisa ke Indonesia, karena  ukuran otaknya lebih besar dibanding otak orang biasa. Jadi, Ceci enggak bisa naik pesawat lebih dari 5 jam. Tapi tahun depan kata dokter sudah bisa kesini. Doakan saja ya," ucap Anna dengan senyuman kecilnya.

Anna kembali bercerita, putrinya, Ceci adalah anak yang pintar. Saat SMA, dia mendapatkan skor TOEFL terbaik se-SMA dengan nilai 600 dan pernah menjadi karyawan terbaik di Amerika.

"Ceci enggak pernah cerita kalau menang apa, lolos apa, dia enggak mau cerita. Dia bilang, itu biasa saja enggak usah di cerita-ceritain," ucap Anna.

Anna yang sudah menjadi pemandu di anjungan Sumatra Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) selama 38 tahun ini berharap agar anaknya sehat dan rumah tangganya rukun.

"Kalau minta anak itu kan di tangan Tuhan ibu enggak minta apa-apa. Asal Ceci baik-baik aja di sana," harap Anna. (Yunike Lusi)

Editor      : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber    : Tribunnews.com

Sabtu, 26 April 2014

0 ♛♛Sejarah Mujahidin Pangeran Diponegoro♛♛

pangeran diponegoro
Sejarah Perjuangan Islam selalu sama dalam setiap pertempuran. Selalu ada orang-orang munafik penjilat Kolonisasi Barat terhadap penduduk pribumi. Dengan metode adu domba, dimana-mana dan sampai hari ini, mereka masih menggunakan metode yang sama, dan anehnya, masih ada juga manusia-manusia yang tamak dan jadi pengkhianat alias kaum munafik dan kita bisa saksikan detik ini, bagaimana mereka menjadi boneka dari negara penjajah, Amerika dan Israel. Sejarah Pangeran Diponegoro juga tidak jauh berbeda. Berikut kisah Beliau, MUJAHIDIN PANGERAN DIPONEGORO
Pangeran Dipanegara atau juga sering dieja dengan Diponegoro, lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun. merupakan salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia-Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia yang pernah ada.
Riwayat perjuangan Diponegoro
Setelah kekalahannya dalam Peperangan era Napoleon di Eropa, pemerintah Belanda yang berada dalam kesulitan ekonomi berusaha menutup kekosongan kas mereka dengan memberlakukan berbagai pajak di wilayah jajahannya, termasuk di Hindia Belanda. Selain itu, mereka juga melakukan monopoli usaha dan perdagangan untuk memaksimalkan keuntungan. Pajak-pajak dan praktek monopoli tersebut amat mencekik rakyat Indonesia yang ketika itu sudah sangat menderita.Banyak hasil bumi diambil oleh Belanda.
Untuk semakin memperkuat kekuasaan dan perekonomiannya, Penjajah Belanda mulai berusaha menguasai kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, salah satu di antaranya adalah Kerajaan Yogyakarta. Ketika Sultan Hamengku Buwono IV wafat, kemenakannya, Sultan Hamengku Buwono V yang baru berusia 3 tahun, diangkat menjadi penguasa. Akan tetapi pada prakteknya, pemerintahan kerajaan dilaksanakan oleh Patih Danuredjo Munafik & Penjilat, seseorang yang mudah dipengaruhi dan tunduk kepada Belanda. Belanda dianggap mengangkat seseorang yang tidak sesuai dengan pilihan/adat keraton.
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Dipanegara di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.
Sikap Dipanegara yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, Dipanegara menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama Goa Selarong. Saat itu, Dipanegara menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabilillah, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat “perang sabil” yang dikobarkan Dipanegara membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan Dipanegara di Goa Selarong. Perjuangan Pangeran Dipanegara ini didukung oleh S.I.S.K.S. Pakubuwono VI dan Raden Tumenggung Prawirodigdaya Bupati Gagatan.
Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.
Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Dipanegara. Bahkan sayembara pun dipergunakan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Dipanegara. Sampai akhirnya Dipanegara ditangkap pada 1830.
Perang Diponegoro
Pertempuran terbuka dengan pengerahan pasukan-pasukan infantri, kavaleri dan artileri —yang sejak perang Napoleon menjadi senjata andalan dalam pertempuran frontal— di kedua belah pihak berlangsung dengan sengit. Front pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa di seluruh Jawa. Pertempuran berlangsung sedemikian sengitnya sehingga bila suatu wilayah dapat dikuasai pasukan Belanda pada siang hari, maka malam harinya wilayah itu sudah direbut kembali oleh pasukan pribumi; begitu pula sebaliknya. Jalur-jalur logistik dibangun dari satu wilayah ke wilayah lain untuk menyokong keperluan perang. Berpuluh kilang mesiu dibangun di hutan-hutan dan dasar jurang. Produksi mesiu dan peluru berlangsung terus sementara peperangan berkencamuk. Para telik sandi dan kurir bekerja keras mencari dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk menyusun stategi perang. Informasi mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan, curah hujan menjadi berita utama; karena taktik dan strategi yang jitu hanya dapat dibangun melalui penguasaan informasi.
Serangan-serangan besar rakyat pribumi selalu dilaksanakan pada bulan-bulan penghujan; para senopati menyadari sekali untuk bekerjasama dengan alam sebagai “senjata” tak terkalahkan. Bila musim penghujan tiba, gubernur Belanda akan melakukan usaha usaha untuk gencatan senjata dan berunding, karena hujan tropis yang deras membuat gerakan pasukan mereka terhambat. Penyakit malaria, disentri, dan sebagainya merupakan “musuh yang tak tampak” melemahkan moral dan kondisi fisik bahkan merenggut nyawa pasukan mereka. Ketika gencatan senjata terjadi, Belanda akan mengkonsolidasikan pasukan dan menyebarkan mata-mata dan provokator mereka bergerak di desa dan kota; menghasut, memecah belah dan bahkan menekan anggota keluarga para pengeran dan pemimpin perjuangan rakyat yang berjuang dibawah komando pangeran Dipanegara. Namun pejuang pribumi tersebut tidak gentar dan tetap berjuang melawan Belanda.
Belanda yang mempunyai alasan untuk menangkap Pangeran Diponegoro karena dinilai telah memberontak atau exstrimis, dalam bahasa sekarang adalah “TERORIS”, pada 20 Juli 1825 mengepung kediaman beliau. Terdesak, Pangeran beserta keluarga dan pasukannya menyelamatkan diri menuju barat hingga Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo, dan meneruskan ke arah selatan hingga tiba di Goa Selarong yang terletak lima kilometer arah barat dari Kota Bantul. Sementara itu, Belanda —yang tidak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro— membakar habis kediaman Pangeran.
Pangeran Diponegoro kemudian menjadikan Goa Selarong, sebuah goa yang terletak di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul, sebagai basisnya. Pangeran menempati goa sebelah Barat yang disebut Goa Kakung, yang juga menjadi tempat pertapaan beliau. Sedangkan Raden Ayu Retnaningsih (selir yang paling setia menemani Pangeran setelah dua istrinya wafat) dan pengiringnya menempati Goa Putri di sebelah Timur.
Setelah penyerangan itu, dimulailah sebuah perang besar yang akan berlangsung 5 tahun lamanya. Di bawah kepemimpinan Diponegoro, rakyat pribumi bersatu dalam semangat Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati; sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Selama perang, sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabung dengan Diponegoro. Perjuangan Diponegoro dibantu Kyai Maja yang juga menjadi pemimpin spiritual pemberontakan. Dalam perang jawa ini Pangeran Diponegoro juga berkoordinasi dengan I.S.K.S. Pakubowono VI serta Raden Tumenggung Prawirodigdoyo Bupati Gagatan.
Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih dari 23.000 orang serdadu; suatu hal yang belum pernah terjadi ketika itu dimana suatu wilayah yang tidak terlalu luas seperti Jawa Tengah dan sebagian Jawa timur dijaga oleh puluhan ribu serdadu. Dari sudut kemiliteran, ini adalah perang pertama yang melibatkan semua metode yang dikenal dalam sebuah perang modern. Baik metode perang terbuka (open warfare), maupun metoda perang gerilya (geurilia warfare) yang dilaksanakan melalui taktik hit and run dan penghadangan. ini bukan sebuah tribal war atau perang suku. Tapi suatu perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu belum pernah dipraktekkan. perang ini juga dilengkapi dengan taktik perang urat syaraf (psy-war) melalui insinuasi dan tekanan-tekanan serta provokasi oleh pihak Belanda terhadap mereka yang terlibat langsung dalam pertempuran; dan kegiatan telik sandi (spionase) dimana kedua belah pihak saling memata-matai dan mencari informasi mengenai kekuatan dan kelemahan lawannya.
Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Dipanegara dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Dipanegara terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Dipanegara di Magelang. Di sana, Pangeran Dipanegara menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran Dipanegara ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.
Perang melawan penjajah lalu dilanjutkan oleh para putera Pangeran Diponegoro. Pangeran Alip atau Ki Sodewo atau bagus Singlon, Diponingrat, diponegoro Anom, Pangeran Joned terus melakukan perlawanan walaupun harus berakhir tragis. Empat Putera Pangeran Diponegoro dibuang ke Ambon, sementara Pangeran Joned terbunuh dalam peperangan, begitu juga Ki Sodewo.
Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini banyak memakan korban dipihak pemerintah Hindia sebanyak 8.000 serdadu berkebangsaan Eropa, dan kaum munafik pribumi 7.000 orang , dan 200.000 orang Jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk Yogyakarta menyusut separuhnya. Mengingat bagi sebagian orang Kraton Yogyakarta Dipanegara dianggap pemberontak, sehingga konon anak cucunya tidak diperbolehkan lagi masuk ke Kraton, sampai kemudian Sri Sultan HB IX memberi amnesti bagi keturunan Dipanegara, dengan mempertimbangkan semangat kebangsaan yang dipunyai Dipanegara kala itu. Kini anak cucu Dipanegara dapat bebas masuk Kraton, terutama untuk mengurus Silsilah bagi mereka, tanpa rasa takut akan diusir.
Makam Pangerang Diponegoro di Makassar
Asal-usul Dipanegara/Diponegoro
Dipanegara adalah putra sulung Hamengkubuwono III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dengan nama Mustahar dari seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Dipanegara bernama kecil Raden Mas Antawirya.
Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Dipanegara menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwono III, untuk mengangkatnya menjadi raja. Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Dipanegara setidaknya menikah dengan 8 wanita dalam hidupnya, yaitu:
  • B.R.A. Retno Madubrongto puteri kedua Kyai Gedhe Dhadhapan;
  • R.A. Supadmi yang kemudian diberi nama R.A. Retnakusuma, putri Raden Tumenggung Natawijaya III, Bupati Panolan, Jipang;
  • R.A. Retnodewati seorang putri Kyai di wilayah Selatan Jogjakarta;
  • R.Ay. Citrowati, puteri Raden Tumenggung Ronggo Parwirosentiko dengan salah satu isteri selir;
  •  R.A. Maduretno, putri Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu Maduretno (putri HB II), jadi R.A Maduretno saudara seayah dengan Sentot Prawirodirjo, tetapi lain ibu;
  • R.Ay. Ratnaningsih putri Raden Tumenggung Sumoprawiro, bupati Jipang Kepadhangan;
  • R.A. Retnakumala putri Kyahi Guru Kasongan;
  • R.Ay. Ratnaningrum putri Pangeran Penengah atau Dipawiyana II.
Dipanegara lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Dipanegara menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danureja bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Dipanegara.

Kamis, 24 April 2014

0 ♥ Kisah Cinta Sejati Ali bin Abi Thalib RA. & Fatimah Az Zahra ♥

Siapa yang beranggapan bahwa kisah cinta sejati terbaik di muka bumi ini adalah roman antara Romeo dan Juliet karya William Shakepeare? Blm prnh tahu kisah cinta Ali bin Abi Thalib, pemuda cekatan yg cinta ilmu & putri Rasulullah SAW, wanita tegar yg lembut, Fatimah Az zahra? Kalau tahu pasti kisah Romeo & Juliet tak lebih dr sbuah roman yg dilukis diatas kertas. | Buat jomblo, “Berbahagialah, Allah menyayangimu”. Kisah yg dilandasi iman & cinta pd Allah SWT & ini benar” terjadi sekitar 14 abad silam menghiasi indahnya langit jazirah Arab pd masa itu.


♥ Kisah Cinta Sejati Ali bin Abi Thalib RA. & Fatimah Az Zahra ♥

Cinta Ali pd Fatimah bkn cinta konyol yg terlontar begitu saja, namun sebuah cinta yg dihiasi proses kdewasaan dibalik umurnya yang masih muda. Cinta yang disimpannya begitu rapat, yang ia sendiri tak yakin itu cinta, sampai suatu saat perasaannya diuji. Ada lelaki luar biasa datang kepada Rasulullah. Sahabat yang membenarkan peristiwa Isra’ mi’raj & Rasulullah memberinya gelar “ash-siddiq”. Sahabat yang lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, atau lebih dikenal sbg Abu Bakar Ash-Siddiq, telah melamar putri Sang Rasul. Ali bin Abi Thalib RA. pun bergetar, namun tak serta merta membuatnya bergerak tak terarah.
“Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Ali sadar, Abu Bakar jauh lbh baik dr dirinya. Abu bakar bkn krabat dkt Nabi sprti Ali, namun cinta Abu Bakar pd Rasulullah bgitu besar. Ia (Abu Bakar Ash-Siddiq) yang menemani Rasulullah ketika hijrah, dan rela kakinya diracuni seekor ular. Menahan perihnya tanpa bersuara agar Rasulullah tidak terjaga dari tidurnya hingga air matanya tanpa ia sadari menetes ke pipi nabi. Sedangkan Ali bin Abi Thalib RA. merasa tidak sebanding dengan itu yang hanya menggantikan Rasulullah di tempat tidurnya.
Ia sudah rela jika jodoh Fatimah adalah Abu Bakar ia siap untuk mundur, karena inilah ukhuwah yg jauh lebih indah dr cinta yg dirasanya sekarang.
Ia lebih mendahulukan kebahagiaan Fatimah atas cintanya. Namun ternyata lamaran Abu Bakar Ash-Siddiq di tolak.
Benih-benih cinta itu mulai bersemai kembali, dalam diam dan tenang ia mempersiapkan diri. Kelak suatu saat waktunya akan tiba. Dalam diam ia (Ali bin Abi Thalib RA.) tetap menjaga cintanya. Ya, dalam diamnya pada dunia. Tidak mengumbar apa yang ada di hatinya. Cukup keheningan seperempat malam terakhir dan tahajudnya yang tahu akan cintanya pada sang putri Rasul. Lagi-lagi cintanya di uji, kini seseorang yg tak kalah luar biasa kembali dtg menghadap Rasulullah & menyatakan niat untuk melamar Fatimah. Lelaki yang jikalau syeitan mendengar langkah kakinya maka ia akan lari terbirit birit. Sang Al Farruq, Umar ibn Al Khattab. Pembeda antara hak dan yang bathil. Lelaki yang membuat dakwah Islam jauh lebih terbuka dan terang terangan, Umar ibn Al Khattab. Memang, jika dibanding dengan Ali bin Abi Thalib RA., Umar ibn Al Khattab RA. termasuk yang terakhir memeluk Islam. Tapi semangatnya mengejar ketinggalan, & gegap gempita sabetan pedangnya yg konon hanya sanggup dibawa oleh 10 org ini membuat Ali kecut.
Lagi-lagi Ali meng-itsar-kan cintanya pada saudara nya Umar. Ia yakin Fatimah akan jauh lebih aman bersama Umar. Dan ia ridha akan itu. “Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan, Yang ini pengorbanan.”
Lagi-lagi lamaran ini di tolak. Ali bingung, lelaki seperti apa yang diidamkan Rasulullah menjadi menantunya? Siapa kiranya yg pantas menjadi pendamping Fatimah, 2 sahabat terbaik yg datang tak menemukan apa yg diinginkan. Ali jd ragu, akankah ia bisa?
Dibuang jauh-jauh prasaan itu, ia pun maju. Karena cinta tak menanti, ia ada jika kesempatan mempersilakan, & Ali mengambil kesempatan itu. Dengan modal harta yang apa adanya ia datang, hanya seperangkat baju besi yang biasa ia pakai berperang menjadi modalnya. Ia sampaikan tujuan nya pada Rasulullah. Nabi tersenyum kecil, dan berkata “Ahlan wa sahlan”. Lamaran bersambut. Ali lah yang memenangkan peperangan ini. Ia bukan berperang dengan Abu Bakar atau Umar dalam memperebutkan sang gadis pujaan. Lebih besar lagi, ia berperang melawan hawa nafsunya. Ia memenangkan hatinya sendiri, dari keraguan dan bisikan keputusasaan. Dalam ujian hati ini, Ali terus diam. Tak ada salah tingkah, tak ada syair-syair rindu, tak ada ratap sedih kegalauan. Ali menang dan maju sebagai lelaki sejati, menawarkan cinta berlandaskan keimanan pada sang Ayah Fatimah.
Akhirnya Ali menikahi Fatimah. Tanpa janji-janji, tanpa penantian yang tak berujung, tanpa harapan kosong yang dengan mudah diumbar. Ternyata tak kurang juga yang dilakukan Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (stlah menikah) Fathimah berkata kpd Ali.
Fatimah Az Zahra berkata, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda.” … Ali terkejut & berkata, “Kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? Dan Siapakah pemuda itu?” … Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan Aku u/ menikahkan Fatimah putri Khadijah dgn Ali bin Abi Thalib, … maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dgn maskawin 400 Fidhdhah (dlm nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tsb.”
Inilah cinta sejati, inilah cinta yg hakiki. Cinta yg disimpan dalam-dalam diruang hati, hanya Sang Pemilik cinta yg tahu akan rasa itu. Mungkin ia gadis yang kita cintai, atau pemuda itu yang kita dambakan. Namun, sungguh tak perlu rasanya ia tahu sebelum masanya tiba. Biarlah ia menunggu, sebagaimana Fatimah menunggu hadirnya cinta yang ia nanti. Atau jika kau lebih berani, jadilah Ali. Yang tak mengumbar janji dan maju melamar sang bidadari. Wallahu’alam.
Hina dihadapan orang”, insya Allah mulia dihadapan-Nya. Dan sekali lg buat para jomblo, “Berbahagialah, Allah masih menyayangimu”. :)

sumber. http://ikalestary.wordpress.com

0 7 Tips Merawat Flashdisk


PENYIMPANAN data yang mudah di bawa adalah flashdisk, yaitu sejenis hardware yang memiliki kapasitas tertentu. Tapi taukah anda bila kita tidak apik dengannya maka barang tersebut mudah terkena virus, dan pastinya data kita akan hilang. Disini saya akan memberi tips bagaimana menjaga flashdisk.
Flashdisk, barang mini dengan manfaat yang super besar ini dibutuhkan oleh hampir tiap orang pada saat seperti sekarang ini. Flashdisk dibutuhkan oleh para professional, pelajar, wirausahawan bahkan ibu rumah tangga.
Namun masih banyak diantara kita yang belum sepenuhnya paham bagaimana acara menjaga flashdisk agar tetap awet. Kalau sudah rusak, bisa-bisa data yang disimpan di dalamnya tidak akan bisa dibuka. Alhasil, data penting hilang dan pekerjaan pun terabaikan. Bagaimana agar hal ini tidak terjadi? Coba rawat flashdisk-mu dengan cara-cara di bawah ini.

1. Rajin Scan Virus
Flashdisk sering sekali digunakan untuk memindahkan data baik itu dari komputer atau langsung dari internet. Hal ini memungkinkan virus dari komputer atau internet tersebut juga ikut berpindah bersama data-data ke dalam flashdisk.
Sebaiknya scanning viruspada flashdisk harus menjadi kebiasaan penting untuk menjaga barang mini tersebut agar lebih awet. Selain lebih awet, kamu juga tidak akan repot karena harus dihadapkan masalah kehilangan data penting pada flashdisk.

Bijak dalam Menyimpan Data
Hindari menyimpan data yang terlalu banyak di flashdisk. Apabila data yang ingin disimpan terlalu banyak, gunakan zip sebagai alternatif dalam menyimpan data di flashdisk. Selain itu usahakan untuk tidak mengedit data langsung dari flashdisk. Sebaiknya, copy dulu data yang ingin kamu edit ke komputer lalu edit. Setelah selesai baru di-copy kembali ke flashdisk.
Eject Flashdisk Setelah Digunakan
Seringkali kita malas untuk melakukan eject atau stop flashdisk sebelum mencabutnya dari port USB. Hilangkan kebiasaan negatif tersebut mulai dari sekarang! Karena jika flashdisk tidak di-eject, flashdisk akan berpotensi lebih cepat rusak. Proses eject atau stop tersebut bertujuan untuk menghindari corruptnya datamu. Tentunya kamu tidak mau kehilangan data di flashdisk-mu kan?

2. Tutup Socket USB Saat Tidak Digunakan
Flashdisk yang kamu beli pasti dilengkapi pelindung pada bagian USB-nya. Nah, saat sedang tidak digunakan, tutup socket USB tersebut dengan pelindung yang tersedia. Hal ini menghindari debu masuk ke bagian dalam flashdisk.

3. Simpan Flashdisk di Tempat yang Benar
Maksudnya adalah jangan menyimpan flashdisk di dekat peralatan elektronik, terutama yang memiliki magnet yang besar seperti Kulkas, TV, ponsel dan lainnya. Medan magnet yang besar tentunya akan mempengaruhi flashdisk. Selain itu hindari flashdisk dari panas. Jadi jangan simpan flashdisk di tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.

4. Jangan Terkena Air
Jangan biarkan flashdisk terkena atau terendam air. Meskipun beberapa jenis flashdisk diklaim waterproof, sebaiknya jauhkan flashdisk dari kontak langsung dengan air.

5. Hindari Flashdisk Terkena Benturan Keras
Benturan keras akan menyebabkan kerusakan pada flashdisk, atau bisa jadi data-data yang ada di dalamnya juga hilang.[aldi/JT]

sumber. http://www.islampos.com

0 Tanda-Tanda Orang yang akan Meninggal

Asslamu'alaikum ..

Sebenarnya Allah SWT telah memberikan tanda-tanda kalau orang tersebut akan meninggal dunia mulai dari sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 5 hari, 3 hari, 2 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Berikut tanda-tanda orang yang akan meninggal:
Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tnada 60 hari : Pusat rasa bergerak-gerak.

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 5 hari : Anak lidah bergerak-gerak.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 2 hari : Seluruh dahi rasa bergerak-gerak.

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya. Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang bagian pusat hingga ke tulang solbi (di bagian belakang badan).


Berikut saat-saat Malaikat Mencabut Nyawa manusia:
Baginda Rasullullah S.A.W bersabda :
"Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:
"Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibril A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di surga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalahkarena sangat rindunya pada surga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S."

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.
sumber. http://kisahislamiah.blogspot.com

0 Mata Iblis Ditusuk Jarum Oleh Nabi Idris as

Assalamu’alaikum wr. wb.
Kesalehan Nabi Idrus as ternyata mampu mengalahkan kemampuan Iblis. Bahkan, hanya dengan sepucuk jarum jahit yang biasa digunakan untuk bekerja, dia mampu membuat mata Iblis menjadi buta.

Kisahnya


Nabi Idris as merupakan sosok nabi dan rasul yang terkenal kesalehannya. Beliau merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Beliau lahir 1.000 tahun setelah wafatnya Nabi Adam as. Nama aslinya adalah Ukhunuh. Namun karena tekun mempelajari ilmu agama dan kitab-kitab Allah, maka beliau dikenal dengan nama Idris.

Menurut riwayat, Nabi Idris as adaalah seorang nabi pertama yang paling pandai menulis dengan bahasa dan dapat membaca. Karena kemampuannya membaca itu, Allah SWT telah menurunkan 30 syahifah yang berupa petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya yang terdiri dari keturunan Qabil yang merupakan putra Nabi Adam as yang durhaka kepada Allah SWT.

Pandai Menjahit

Selain terkenal karena kemampuannya dalam menulis dan membaca, beliau juga dikenal sebagai orang pertama yang mampu menunggang kuda, mengetahui ilmu bintang, pandai mengira serta memerangi orang yang durhaka kepada Allah SWT. Beliau juga adalah orang pertama yang pandai menggunting dan menjahit pakaian yang dibuat dari kulit binatang.

Kehidupan sehari-harinya selalu diisi dengan kegiatan beribadah kepada Allah SWT serta menolong orang miskin. Pada saat waktu luang beliau gunakan untuk menjahit pakaian. Biasanya apabila pakaian itu siap, dia akan memberikannya kepada orang yang miskin. Di samping itu, setiap hari dia tidak pernah lepas dari berpuasa.

Nabi Idris as tidak pernah lupa untuk berbakti dan beribadah kepada Allah SWT meskipun dia sibuk menhadapi tugas-tugas harian. Nabi Idris as juga seorang yang gagah, beliau memiliki kekuatan luar biasa. Karena itulah beliau dikenali sebagai “Asadul Usud” atau singa dari segala singa.

Dengan dikaruniai Allah SWT sifat gagah itu, Nabi Idris as mampu memerangi orang yang durhaka kepada Allah SWT. Karena itulah beliau dimuliakan Allah SWT seperti penjelasan dalam Surat Maryam ayat 56-57.

Allah SWT berfirman,

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (٥٦)
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (٥٧)

56. dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.
57. dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Hal ini juga dikuatkan dalam surat Al Anbiya ayat 85-86.
Allah SWT berfirman,

وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ (٨٥)
وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ (٨٦)

85. dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka Termasuk orang-orang yang sabar.
86. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka Termasuk orang-orang yang saleh.

Menikam Mata Iblis

Selama masa hidupnya, Nabi Idris as sangat takwa dan saleh, ini yang membuat iblis dan setan iri hati. Pada suatu hari ketika Nabi Idris as sedang duduk menjahit baju, tiba-tiba dan entah darimana datangnya, muncullah seorang laki-laki di depan pintu rumahnya sambil memegang sebutir telur di tangannya.

Iblis yang menyamar sebagai lelaki itu berkata,
“Ya Nabiyullah, bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?
Sekilas Nabi Idris as melihat lelaki itu dan dia sudah mengetahui bahwa orang yang berada di hadapannya itu adalah iblis laknatullah yang sedang menyamar.

Nabi Idris as berkata,
“Kemarilah, mendekatlah kepadaku dan tanyalah yang engkau mau.”
Iblis menyangka dirinya pandai menyamar dan mendekat Nabi Idris as. Dia terlihat senang karena merasa penyamarannya tidak diketahui oleh Nabi Idris as.
Iblis berkata,
“Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?”
“Jangankan memasukkan dunia ini ke dalam telur sebesar ini, bahkan ke dalam lubang jarumku ini pun Tuhanku berkuasa melakukannya,” jawab Nabi Idris as.

Lalu dengan secepat kilat Nabi Idris as menusuk mata iblis dengan jarumnya. Secepat kilat jarum itu mengenai matanya, dan iblis pun menjerit kesakitan. Dia terkejut dan tidak menyangka kalau Nabi Idris as akan mengetahui tipu dayanya.

Karena mata iblis tertusuk jarum Nabi Idris, maka matanya telah menjadi buta. Tanpa membuang waktu, iblis pun lari tunggang langgang hingga hilang dari pandangan Nabi Idris as.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Minggu, 13 April 2014

0 10 Penjelajah / Petualang Terkenal Yang Tak Pernah Pulang

Untuk setiap segelintir pelopor petualang sukses yang pensiun dengan nyaman, mungkin ada banyak yang meninggal, atau dibunuh, atau hilang .
Banyak, mungkin sebagian besar dari mereka, mati muda , terkena wabah penyakit, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk membuat nama dan reputasi untuk diri mereka sendiri.
Untuk menjadi martir yang dikenal dan dikenang untuk petualangan Anda harus melakukan pencapaian terkenal sebelum kematian anda, atau menjadi bagian dari beberapa perjalanan dan petualangan besar yang dicatat sejarah. Berikut 10 Petualang yang gak pulang-pulang (Bukan karena meniru kelakuan Bang Thoyib)

10. Ferdinand Magellan
1480-1521, Dibunuh oleh Pribumi


Ferdinand Magellan adalah seorang penjelajah Portugis. Ia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, namun kemudian memperoleh kewarganegaraan Spanyol dalam rangka untuk melayani Raja Charles I dari Spanyol, untuk mencari rute barat ke “Spice Islands”.
ekspedisi Magellan dari 1519-1522 menjadi ekspedisi pertama yang berlayar dari Samudera Atlantik ke Samudera Pasifik, dan yang pertama menyeberangi Pasifik.
Hal ini juga menyelesaikan perjalanan pertama mengelilingi bumi, walaupun Magellan sendiri tidak menyelesaikan seluruh pelayaran. Atas permintaan Rajah dari Cebu, Magellan melakukan perjalanan ke Mactan dengan perintah untuk membunuh (tapi niat untuk mengkonversi) musuh Rajah, Datu Lapu-Lapu. Setelah tiba, pertempuran pun terjadi dan Magellan tertusuk oleh tombak bambu dan kemudian dikepung dan dihabisi dengan senjata lain.

9. Lope de Aguirre
1510-1561, Tewas dalam pemberontakan


Lope de Aguirre adalah Conquistador Spanyol Basque di Amerika Selatan. Dijuluki El Loco, ‘yang Gila’, Aguirre paling dikenal untuk ekspedisi terakhirnya, menyusuri sungai Amazon, untuk mencari mitos El Dorado .
Pada awalnya, dia adalah seorang pejabat ekspedisi kecil, tetapi ia memberontak dan menguasai Armadanya, dan kemudian memberontak melawan, dan menantang, raja Spanyol, Philip II.
Aguirre dikalahkan dan dibunuh.Sejak saat itu, ia dianggap sebagai paradigma kekejaman dan pengkhianatan di Koloni Spanyol di BEnua Amerika, dan telah menjadi antihero dalam sastra, bioskop dan seni lainnya.
Pada 1561, ia merebut Isla Margarita dan dengan brutal menekan oposisi apapun untuk pemerintahannya, membunuh banyak orang tak bersalah. Ketika ia menyeberang ke daratan dalam upaya untuk menguasai Panama, pemberontakan terbuka terhadap mahkota Spanyol itu berakhir.
Dia dikepung di Barquisimeto, Venezuela, di mana dia membunuh putrinya sendiri, Elvira, “karena seseorang yang sangat aku cintai jangan sampai diperkosa orang -orang kasar”.
Ia juga membunuh beberapa pengikut yang bermaksud menangkapnya. Dia akhirnya ditangkap dan dibunuh. tubuh Aguirre dipotong menjadi empat bagian dan dikirim ke berbagai kota di seluruh Venezuela.
engembaraan Aguirre di Sungai Amazon adalah subyek dari film indah oleh Werner Herzog, ‘Aguirre, Wrath of God “, dengan Klaus Kinski sebagai eponymous conquistador.

8. Captain James Cook
1728-1779, Tewas oleh penduduk pribumi

Kapten James Cook adalah seorang penjelajah navigator, Inggris dan pembuat peta, akhirnya naik ke pangkat kapten Angkatan Laut Kerajaan.
Cook membuat peta rinci tentang tanah baru yang ditemukan sebelum membuat tiga perjalanan ke Samudra Pasifik, di mana ia mencapai kontak Eropa pertama dengan garis pantai timur Australia dan Kepulauan Hawaii, serta tercatat sebagai penemu pertama Selandia Baru.
Cook banyak memetakan wilayah dan beberapa pulau , garis pantai pada peta Eropa untuk pertama kalinya.
Prestasinya dapat dikaitkan dengan kombinasi dari ilmu pelayaran, survei unggul dan keterampilan kartografis dan keberanian dalam mengeksplorasi lokasi yang berbahaya untuk mengkonfirmasi fakta-fakta.
Pada tanggal 14 Februari, di Kealakekua Bay di Hawaii, beberapa penduduk Hawaii mengambil salah satu perahu kecil Cook. Biasanya, seperti pencurian yang umum di Tahiti dan pulau-pulau lain, Cook akan mengambil sandera sampai barang curian dikembalikan.
Memang, ia mencoba untuk mengambil sandera Raja Hawaii, Kalaniōpuu. PEnduduk Pribumi Hawaii mencegah hal ini, dan anak buah Cook harus mundur ke pantai.
Saat Cook berbalik untuk membantu meluncurkan perahu, ia dipukul di kepala oleh penduduk desa dan kemudian ditikam sampai mati saat ia jatuh di wajahnya terkena ombak. Cerita Hawaii mengatakan bahwa ia dibunuh oleh seorang kepala suku bernama Kalanimanokahoowaha.
Sebagai penghargaan oleh orang-orang Hawaii atas terbunuhnya cook, tubuhnya dipertahankan oleh kepala dan para tetua. Setelah beberapa waktu, tubuh Cook menjalani ritual penguburan yang sama dengan yang disediakan untuk pemimpin dan tetua tertinggi masyarakat.
Isi perutnya dikeluarkan, dipanggang untuk memfasilitasi penghapusan daging, dan tulang-tulang dengan hati-hati dibersihkan untuk pengawetan sebagai ikon religius, dalam gaya yang mengingatkan kita pada perlakuan para santo Eropa di Abad Pertengahan.
Anda juga mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa Earl of Sandwich, yang membiayai petualangan James Cook, dan merupakan alasan bahwa cook menamai pulau ini sebagai kepulauan Sandwich

7. David Douglas
1799-1834, Terbunuh oleh perangkap binatang


Douglas, anak seorang tukang batu Skotlandia , telah magang sebagai anak seorang tukang kebun. Dia melanjutkan untuk mendapatkan posisi di Botanic Gardens Glasgow, dimana ia memperbaiki pendidikan dengan sukarela menghadiri kuliah botani.
Hal ini menarik perhatian beberapa tokoh terkemuka di dunia hortikultura yang sedang mencari seorang pemuda yang kuat, praktis tapi cerdas, dengan inisiatif untuk menjelajahi Amerika Utara untuk mencari tanaman pekarangan potensial.
Douglas memulai serangkaian eksplorasi yang membuatnya terkenal dan mengakibatkan namanya diberikan secara ilmiah dan populer sebagai cemara Douglas.
Pada akhir perjalanan karirnya yang agak pendek, Douglas pergi ke Hawaii. Sementara ia melihat ke dalam lubang perangkap binatang, Kapten Vancouver, dia terlalu dekat dengan tepian, yang ianjak dan kemudian amblas,ia jatuh ke dalam lubang dan diserang oleh binatang liar yang marah karena terperangkap di dalamnya sampai mati.

6. Dr David Livingstone
1813-1873, Meninggal karena wabah


Untuk Afrika, kematian para petualangan pastilah diduga karena serangan singa. Namun, pembunuhan dramatis dari pemburu permainan di gerbong kereta api oleh pasangan singa licik Tsavo adalah mitos yang berhasil diambil oleh industri film (The Gost and The Darkness).
Livingstone, di sisi lain, pasti diserang dan dianiaya oleh singa, tapi diselamatkan dari kematian oleh intervensi berani dari pegawai Afrika. Namun, misionaris terkenal, penjelajah dan perintis kolonial, khususnya epik terkenal untuk pertemuan dengan Stanley, tidak pernah kembali ke Skotlandia dan keluarganya
Dia meninggal karena malaria dan pendarahan internal yang disebabkan oleh disentri. dia mengambil napas terakhirnya sambil berlutut dalam doa di samping tempat tidurnya. Fakta yang ironis.

5.Robert Falcon Scott
1868-1912, MEninggal karena Hypothermia


Kapten Robert Falcon Scott adalah seorang perwira Angkatan Laut dan penjelajah yang memimpin dua ekspedisi ke daerah Antartika: Ekspedisi Discovery, 1901-04, dan Ekspedisi Naas Terra Nova, 1910-13.
Selama usaha kedua, Scott memimpin kelompok yang berisi lima orang mencapai Kutub Selatan pada 17 Januari 1912, hanya untuk menemukan bahwa mereka telah didahului oleh ekspedisi Norwegia Roald Amundsen’s. Pada perjalanan pulang , Scott dan empat kawan-kawan semua binasa karena kombinasi kelelahan, kelaparan dan kedinginan yang ekstrim.
Setelah berita kematiannya, Scott menjadi icon pahlawan Inggris , suatu status yang dipertahankan selama lebih dari 50 tahun dan tercermin dari banyak tugu peringatan permanen didirikan di seluruh bangsa.
Dalam dekade penutupan abad ke-20, legenda itu kembali menjadi perhatian difokuskan pada penyebab bencana yang mengakhiri hidupnya dan teman-temannya, dan tingkat kesalahan pribadi yang dilakukan Scott.

4. Sir Ernest Henry Shackleton
1874-1922, Meninggal karena sakit
Add caption

awal ekspedisi Shackleton sudah termasuk perjalanan pertama ke kutub magnet selatan, serta mencatat rute melalui pegunungan trans-kutub selatan yang kemudian digunakan oleh Scott di perjalanan selatan.
Mengetahui bahwa kutub tersebut telah ditaklukkan, Shackleton memutuskan perjalanan besar berikutnya untuk melintasi benua dari pantai ke pantai.
Tragisnya, ekspedisi terhenti ketika kapal Shackleton’s (ironisnya disebut HMS Endurance) terjebak dalam es dan akhirnya hancur, awak terdampar di dekat Pulau Gajah. Selama hampir setahun kru yang selamat bertahan dengan memakn daging anjinglaut, penguin dan ikan paus.
Mereka menggunakan lemak anjing laut untuk membuat minyak agar api bisa menyala menghangatkan tubuh mereka, dan dalam satu foto populer terlihat mereka bermain sepak bola di permukaan es.
Shackleton menyadari bahwa tanpa bantuan, mereka tidak bisa hidup seperti ini selamanya, dan memutuskan untuk menggunakan perahu-perahu panjang yang masih hidup untuk membuat perjalanan berbahaya ke sebuah pusat perburuan paus di pulau terpencil selatan Georgia, 800 mil utara.
Dengan sedikit makanan dan air, dan tidak ada obat-obatan, Shackleton dan lima anak buahnya menerjang lautan es.Setelah beberapa minggu, mereka mendarat di pulau Georgia Selatan, kelaparan dan menderita dehidrasi.
Sayangnya, mereka akan mendarat di pantai selatan tidak berpenghuni, sehingga sulit untuk perjalanan kaki, dari perjalanan Shackleton dan anak buahnya harus menyeberangi pegunungan sebelumnya menyeberang. Dia mencapai stasiun perburuan paus dan mulai melakukan sebuah ekspedisi untuk menyelamatkan krunya.
Setelah hampir satu tahun setengah terdampar di daerah Kutub Selatan, kru Shackleton akhirnya bertemu dengan kapal bantuan yang membawa mereka pulang. Meskipun ekspedisi trans daerah Kutub Selatan akhirnya gagal sebagai sebuah perjalanan, itu merupakan kemenangan untuk keuletan jiwa manusia.

3. Roald Admunsen
1872-1928, Hilang Di Samudra


Amundsen mungkin salah satu penjelajah kutub terkenal dalam sejarah yang terbaik, dan memiliki perbedaan yang unik menjadi orang pertama untuk mencapai kedua kutub utara dan selatan dalam hidupnya.
Dibandingkan dengan ekspedisi Scott, yang penuh dengan kemunduran dan masalah, ekspedisi kutub selatan Amundsen cukup lancar. Dia menggunakan kereta luncur anjing dan bukan kuda Norwegia, serta penggunaan sumber daya dengan hati-hati, adalah alasan menjadikan ekspedisi ini mulus, tapi ekspedisi Amundsen itu masih sangat sulit.
Dia dan anak buahnya berjalan kaki melintasi ratusan mil dari daerah pegunungan yang benar-benar belum diselidiki dan menancapkan bendera mereka di kutub selatan pada tanggal 14 Desember 1911, nama daerah “Polheim” atau “Negeri Kutub”.
Tidak membenci saingan nya, Amundsen meninggalkan catatan untuk dibaca Scott :
“Dear Captain Scott – Seperti yang Anda mungkin yang pertama untuk menjangkau daerah ini setelah kami, aku akan meminta Anda untuk baik meneruskan surat ini kepada Raja Haakon VII. Jika Anda dapat menggunakan salah satu peralatan yang tersisa di tenda, jangan ragu untuk melakukannya. kereta luncur kiri di sekitar mungkin akan berguna bagi Anda. With kind regards I wish you a safe return. Hormat Saya berharap Anda kembali pulang dengan selamat, Hormat kami, ” Roald Amundsen. “
Amundsen hanya memimpin satu ekspedisi ke kutub, tapi menghabiskan sisa hidupnya dalam penjelajahan-penjelajahan lain sampai ia menghilang dekat Pulau beruang saat membantu dalam misi penyelamatan.

2. Amelia Mary Earhart
1897-1937, Hilang Di Samudra

Amelia Earhart adalah seorang perintis penerbangan Amerika dan penulis. Earhart adalah wanita pertama yang menerima US Distinguished Flying Cross, diberikan untuk menjadi aviatrix pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantik.
Dia mencetak rekor lainnya, menulis buku laris tentang pengalamannya terbang dan berperan penting dalam pembentukan The Ninety-Nines, organisasi pilot wanita.
Selama upaya untuk membuat penerbangan circumnavigational dunia pada tahun 1937, di Purdue dan disponsori oleh Lockheed Model 10 Electra, Earhart hilang di atas Samudera Pasifik tengah dekat Pulau Howland.
Kisah hidupnya, prestasi karirnya, dan misteri hilangnya dirinya di Samudra menjadi Daya tarik dan dikenang samapai kini.Aviatrix Inggris yang juga terkenal adalah Amy Johnson kehilangan nyawanya saat mengangkut pesawat tempur dengan kapal selama Perang Dunia Kedua.
Konflik yang sama telah mencatat tentang perjuangan dari Aviatrix sejati paling berani dalam sejarah yaitu Kekasih Hitler,Hannah Reisch, yang dilarang Hitler untuk bergabung dengan skuadron tempur aktif, dan yang telah menerbangkan semua jet milik eksperimental Jerman yang paling canggih dan berbahaya , dan juga pesawat roket.

1. Donald Crowhurst
1932-1969, Hilang di Laut


Meskipun didorong oleh kebesaran paranoid, Crowhurst juga seorang yang terkenal keberanian dan kecerdasan yang pada akhirnya menjadi korban penipuan yang mengerikan yang diciptakannya sendiri . Hal ini adalah akibat dari keinginannya untuk memenangkan Perlombaan keliling dunia-, dengan melakukan lomba balap layar non-stop.
Kisahnya memiliki semua elemen tragedi Yunani. Crowhurst, seorang teknokrat laut, memiliki catamaran , yang ia yakin dengan mudah akan mengungguli pesaingnya.
Dia bertaruh dengan menggunakan sebagian besar modal ke dalam usaha pelayaran itu. Karena serangkaian penundaan dan kemalangan, kapal itu nyaris selesai tepat waktu, dan banyak kebutuhan dan peralatan untuk perjalanan panjang dibuang saat ia berlayar. Beberapa bahkan tertinggal di dermaga.
Hanya dengan cara ini ia bisa pergi pada batas batas waktu. Lebih buruk lagi karena demi mengejar deadline,Kapal yang belum ditest segera menjadi bocor.
Tidak dapat menyelesaikan perjalanan, tapi putus asa untuk hadiah uang karena usaha bisnis gagal, Crowhurst punya rencana pembuatan statistik untuk melihat seolah-olah ia mengelilingi dunia non-stop, sebuah prestasi matematika yang luar biasa dalam dirinya sendiri .Ia juga berlabuh secara ilegal di utara Argentina untuk menambal hull, karena jauh dari Inggris .
Saat menuju akhir perjalanan, saingan tersisa adalah Robin Knox-Johnstson. Sekarang Crowhurst menyadari bahwa untuk kemenangan palsu dia kan diekspos dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan menjatuhkan fakta dari cerita kebohongannya.
maka dia memutuskan harus berada di tempat kedua, namun Knox-Johnston sangat lambat Crowhurst tidak bisa melaju dengan ‘sah’ di belakang, mengingat kecepatannya. Akhirnya ketegangan menghancurkannya.
pada entri terakhirnya menjadi kacau, dan diasumsikan ia hanya menyelinap pergi dari catamaran, yang ditemukan hanyut, dan bunuh diri karena tenggelam: seorang laki-laki Ophelia .
Knox-Johnston dengan besar hati menyumbangkan uang hadiah kepada keluarga Crowhurst’s.

Sabtu, 05 April 2014

0 Kisah Inspirasi : Petarung Dengan Satu Jurus


Chen adalah seorang remaja pria yang tinggal di Hawaii. Tidak seperti orang normal, ia hanya mempunyai tangan kiri. Tangan kanan nya tidak ada sejak lahir. Karena keadaannya yang cacat itu banyak remaja pria lain yang mengejek dan sering mengolok-oloknya, bahkan ada yang suka memukul dan mendorong kepalanya.
kisah kisah inspirasi
Suatu hari, saat pulang sekolah ia diejek dan digoda beberapa remaja pria, peristiwa itu menarik perhatian seorang tua yang kebetulan lewat. Pria tua itu kemudian mengusir semua remaja yang menghina Chen, ia merasa kasihan pada Chen, kemudian ia berkata “Aku akan mengajarimu Judo supaya tidak ada yang berani mengganggumu lagi”. Chen bingung juga karena ia hanya mempunyai satu tangan, bagaimana mungkin bisa mempelajari Judo. Pria tua itu akhirnya mampu meyakinkan Chen bahwa ia mempunyai jurus judo khusus untuk orang bertangan satu. Akhirnya Chen setuju untuk belajar Judo dari orang tua tersebut dan mulai keesokan harinya sepulang sekolah, ia pergi ke rumah orang tua tersebut untuk belajar Judo.
Orang tua tersebut mengajari Chen sebuah jurus yang ternyata sangat sulit dikuasai, sampai beberapa bulan pun Chen masih belum menguasainya dengan baik. Sampai akhirnya memasuki bulan ke enam barulah Chen mampu menguasainya dengan lumayan baik, Chen sangat gembira dan ia meminta kepada orang tua itu untuk mengajarinya jurus lainnya. Orang tua tersebut menggelengkan kepalanya dan berkata “Kamu sudah bisa menguasai jurus itu? Bagus, kalau begitu lakukan jurus tersebut dengan LEBIH CEPAT dan LEBIH BAIK“.

Chen terus belajar dengan tekun dan akhirnya ia bisa menguasai jurus itu dengan semakin baik, tapi ia bosan juga, pikirnya kok jurus itu-itu aja sih, kapan nih belajar jurus lainnya? Akhirnya ia berkata “Guru, saya sudah menguasai jurus itu dengan baik, ajarkan dong jurus yang lain”. Orang tua yang merupakan gurunya tersebut berkata “Kamu merasa sudah menguasai dengan baik? Baiklah kalau begitu 3 bulan lagi kamu ikut pertandingan”. Chen merasa ragu, bagaimana mungkin ia yang bertangan satu harus bertanding melawan musuh yang bertangan dua dalam suatu pertandingan? Tapi ia berpikir tidak ada salahnya dicoba, dalam pemikiran Chen dalam 3 bulan ini pasti gurunya mengajarkan jurus-jurus baru untuk menghadapi pertandingan.

Seminggu, dua minggu, sebulan berlatih, Chen makin heran, gurunya tidak mengajarkan jurus baru sama sekali, ia hanya disuruh belajar menguasai jurus tunggal itu dengan gerakan yang semakin cepat dan semakin baik. Akhirnya Chen tidak sabar dan protes “Guru, mengapa guru tidak mengajarkan jurus baru apapun kepada ku, masa aku harus bertanding dengan SATU TANGAN dan SATU JURUS saja”. Gurunya tetap tidak mengajarkan jurus baru apapun sampai 3 bulan waktu berlalu dan tiba saatnya bertanding.

Chen mengawali pertandingan penyisihan pertama dengan gugup, tapi karena latihannya sudah sangat matang, akhirnya ia bisa menang juga. Pertandingan kedua dan ketiga ia menangkan juga dengan jurus yang sama. Sampai tiba saatnya ia ke semi final. Chen sangat gugup, katanya “Guru, cepat ajarkan aku  jurus yang baru. Aku sudah menang 3 kali menggunakan 1 jurus yang sama, musuh pasti sudah bisa membaca jurusku, musuhku kali ini sang  juara bertahan, ia sangat hebat, cepat guru, ajarkan aku”. Sang guru dengan tenang berkata “Yakin saja, Kamu pasti menang”. Chen semakin gugup, sampai akhirnya tiba saat pertandingan. Sang lawan memang sangat hebat, berkali-kali ia dapat menghindari kuncian jurus Chen, tapi akhirnya sampai suatu saat ia sedikit lengah dan Chen dapat memanfaatkan kesempatan yang hanya sepersekian detik itu untuk memasukkan jurus satu-satunya yang ia miliki. Chen menang lagi!

Saat finalpun tiba. Chen mempunyai kepercayaan diri yang sudah membubung tinggi, lawannya malah sudah keder duluan, akhirnya ia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah dan Chen menjadi juara!! Ya, hanya dengan SATU TANGAN dan SATU JURUS, ia bisa mengalahkan lawan-lawannya yang punya tangan normal dan beragam jurus.

Chen kemudian pulang ke rumah dan berpesta dengan keluarga dan teman-temannya. Kemudian ia menjumpai gurunya dan pergi berjalan-jalan dengan gurunya itu. Sambil berjalan mereka membahas kemenangan Chen. Chen merasa penasaran dan bertanya pada gurunya “Guru, bagaimana aku bisa menang melawan mereka yang normal dengan satu jurus saja? Rasanya sungguh tidak masuk akal”. Gurunya menjawab “Karena engkau mempunyai tekad baja, kemauan yang kuat, dan satu lagi, jurus yang kuajarkan itu adalah jurus yang sangat sulit diantisipasi dan sangat sulit menguasainya, satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari kuncian itu adalah dengan MENGUNCI BALIK TANGAN KANAN MU“  —  (???)

Hikmah yang bisa diambil dari kisah inspirasi diatas :
  1. Sesuatu yang dipikir banyak orang sebagai kelemahan, dapat dimanfaatkan menjadi sebuah keunggulan yang nyata. 
  2. Dalam dunia nyata misalnya, tidak diperlukan banyak jurus/pekerjaan untuk menang/sukses. Kuasailah satu bidang sehingga anda benar-benar menjadi sangat ahli di bidang tersebut. Satu bidang yang anda kuasai dengan sangat baik sudah cukup untuk membuat anda hidup layak (menang). Kalau anda tidak bisa menang di suatu bidang yang umum maka buatlah KATEGORI/JURUS sendiri dimana anda lah yang menjadi NOMER SATU di kategori tersebut.
Kisah diambil dari http://pengharapan.com/judo-satu-tangan.html

0 Tempe Setengah Jadi

Abah dan Emak tinggal di sebuah desa yang cukup terpencil. Setiap hari, mereka bekerja membuat tempe untuk kemudian Abah menjualnya ke pasar. Jualan tempe merupakan satu-satunya sumber pendapatan mereka untuk bertahan hidup.

Pada satu pagi, Abah jatuh sakit, Emak pun mengambil alih tugas menjual tempe. Saat tengah bersiap-siap untuk pergi ke pasar menjual tempenya, tiba-tiba Emak sadar bahwa tempe buatannya hari itu masih belum matang, masih separah jadi.

Emak merasa sangat sedih karena tempe yang masih muda dan belum matang pastinya tidak akan laku. Itu artinya, untuk hari itu, mereka tidak akan mendapatkan pemasukan. Ketika Emak dalam kesedihan, tiba-tiba Abah mengingatkan Emak bahwa Allah Swt mampu melakukan perkara-perkara ajaib karena tiada yang mustahil bagi-Nya.

Emak pun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar kacang kedelai ini menjadi tempe, amin." Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Emak sangat yakin Allah pasti mengabulkan doanya.

Dengan tenang, Emak pun menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan ujung jarinya. Emak pun membuka sedikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang kedelai itu menjadi tempe. Emak termenung seketika sebab kacang itu masih tetap kacang kedelai yang belum matang benar.

Namun, Emak tidak putus asa. Dia berpikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Emak pun mengangkat kedua tangannya kembali dan berdoa lagi, "Ya Allah, aku tahu bahwa tiada yang mustahil bagi-Mu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe karena inilah mata pencarian kami. Aku mohon, jadikanlah kacang kedelaiku ini menjadi tempe, amin."

Dengan penuh harapan, Emak pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan itu. Apakah yang terjadi? Emak menjadi heran sebab kacang-kacang kedelai itu ... masih tetap seperti semula!

Hari pun semakin siang. Artinya, pasar pun sudah ramai didatangi pembeli. Emak tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Berbekal keyakinan yang sangat tinggi, Emak memaksakan diri untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Emak berpikir, mungkin keajaiban Allah akan terjadi dalam perjalanannya ke pasar.

Dia pun berangkat ke pasar. Semua perlengkapan untuk menjual tempe, seperti biasa, dibawa bersama. Sebelum keluar dari rumah, Emak sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, "Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara, aku berjalan menuju ke pasar, karuniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe, amin." Dengan penuh keyakinan, wanita tua ini pun berangkat. Di sepanjang perjalanan, dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya.

Sesampai di pasar, cepat-cepat, Emak meletakkan barang-barangnya. Emak betul-betul yakin kalau tempenya sekarang sudah benar-benar matang dan siap untuk dijual. Dengan hati yang berdebar-debar, Emak pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan yang ada. Perlahan-lahan, Emak membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya benar-benar tidak berubah, masih seperti semula!

Emak menarik napas dalam-dalam. Harapan dikabulkan-nya doa perlahan menipis. Emak merasa Allah tidak adil. Allah tidak kasihan kepadanya. Inilah satu-satunya sumber penghasilannya: berjualan tempe.

Dia pun hanya duduk saja tanpa membuka barang dagangannya itu sebab dia yakin bahwa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru setengah jadi. Hari pun beranjak petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mulai berkurang.

Emak melihat para penjual tempe lainnya, jualan mereka sudah hampir habis. Emak tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahwa dia pulang tanpa membawa hasil jualannya hari itu.

Namun, jauh di sudut hatinya, Emak masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walau tahu bahwa hari itu dia tidak akan mendapatkan pendapatan langsung, tetapi Emak berdoa untuk terakhir kali "Ya Allah, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum jadi ini."

Tiba-tiba, Emak dikejutkan oleh teguran seorang wanita. "Bu ...! Maaf ya, saya ingin bertanya, apakah Ibu menjual tempe yang belum jadi? Dari tadi, saya sudah pusing berkeliling pasar ini untuk mencarinya, tapi tidak ketemu juga."

Emak langsung termenung, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Betapa tidak terkejut, sejak sepuluh tahun dia menjual tempe, tidak pernah ada seorang pun pelanggan yang mencari tempe belum jadi.

Sebelum Emak menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat Emak berdoa di dalam hatinya "Ya Allah, saat ini aku tidak mau tempe ini menjadi matang. Biarlah kacang kedelai ini tetap seperti semula, amin."

Sebelum menjawab wanita itu, Emak pun membuka sedikit daun penutupnya. Alangkah senangnya hati Emak, ternyata memang benar, tempenya masih seperti semula! Hati Emak pun bersorak gembira. "Alhamdulillah," ucapnya.

Wanita itu pun memborong semua tempenya yang belum jadi itu. Sebelum wanita itu pergi, Emak sempat bertanya mengapa dia membeli tempe yang belum jadi. Wanita itu menerangkan bahwa anaknya yang tengah sekolah di Inggris ingin makan tempe dari desa.

Karena tempe itu akan dikirimkan ke tempat anaknya itu, si Ibu pun membeli tempe yang belum jadi. Harapannya, apabila sampai di Eropa nanti, akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah jadi, sesampainya di sana, tempe itu sudah tidak enak lagi dimakan.

Demi Allah, tiada seorang pun yang berbaik sangka kepada Allah, melainkan pasti akan memberikan kepadanya apa yang dia sangkakan. Sebab, semua kebaikan itu ada dalam genggaman Allah.

Maka apabila Allah sudah memberi husnuzan-Nya, berarti Allah akan memberi apa yang disangkakannya itu. (Abdullah bin Mas'ud)

0 Filosofi Botol Kecap

Dikisahkan ada seorang pengusaha kaya yang tampak bahagia. Uang bukan masalah baginya. Usahanya maju, dia jarang rugi, hampir semua bisnisnya mendatangkan keuntungan berlipat. Seakan-akan, uang itu mengejar-ngejar dirinya.

Dia pun memiliki istri yang cantik, anak-anak yang sehat dan lucu. Akan tetapi, di balik kesuksesannya itu ada banyak perilaku buruk yang dia lakukan. Pengusaha ini gemar melakukan maksiat.

Karena berkantong tebal, dia dengan mudah bisa bergonta-ganti pasangan alias main perempuan, melakukan kecurangan dalam bisnis, mengonsumsi makanan dan minuman haram, dan beragam kemaksiatan lainnya.

Sampai suatu ketika, dia mengalami sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya. Anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dunia karena kecelakaan yang disebabkan keteledoran dirinya. Peristiwa itu membawa perubahan dalam dirinya.

Dia bertobat dan bertekad untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dia lakukan. Dia pun mulai belajar melakukan shalat, pergi ke masjid, melaksanakan puasa Ramadhan, dan sebagainya.

Di tengah upaya perbaikan diri itulah, krisis moneter yang menghantam pada tahun 1998 telah membawa perubahan drastis dalam bisnisnya. Perlahan, tetapi pasti, dia mengalami kebangkrutan. Satu per satu perusahaan miliknya gulung tikar dan berpindah tangan.

Utangnya membengkak sehingga tabungan dan depositonya di bank serta properti dan kendaraannya habis untuk menutupi utang-utangnya itu. Jika sebelumnya kata "gagal" dan "rugi" seakan menjauh darinya, sekarang kedua kata itu seakan lekat dengannya.

Jika sebelumnya gelimang rupiah demikian mudah dia dapatkan, sekarang uang recehan pun seakan enggan mendekat kepadanya. Telah berkali-kali, dia mencoba bangkit, merintis kembali bisnisnya, tetapi berkali-kali pula dia gagal. Tumpukan emosi negatif seakan tumpah ruah di otaknya.

Dalam kesulitan hidup yang mengimpit tersebut, dia mempertanyakan keadilan Tuhan. Saat tenggelam dalam kemaksiatan, begitu mudahnya rezeki didapat, tetapi setelah meninggalkan kemaksiatan, rezeki pun ikut meninggalkan dirinya.

"Apakah ada yang salah? Ke mana doa-doa yang selama ini dia panjatkan? Apakah Tuhan tidak mendengar atau tidak sudi mengabulkan doaku? Bukankah Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang serta akan mengabulkan doa-doa dari setiap hamba-Nya?"

Begitu keluhnya. Memang, di tengah kesulitan itu, kuantitas ibadah semakin berlipat-lipat. Namun, itu semua seakan belum cukup untuk mengembalikannya pada "kehidupan normal".

Berkali-kali, dia mendatangi ustaz dan kiai untuk meminta doa dan nasihat. Saat diberi doa atau amalan tertentu, dia akan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Namun, lagi-lagi semuanya berakhir dengan kekecewaan. Dia pun mulai meragukan para kiai dan ustaz tersebut yang katanya hanya pandai berteori. Mana buktinya?

Di ambang keputusasaan, pertolongan Allah pun datang melalui salah seorang kenalannya. Dia adalah seorang dosen agama di sebuah perguruan tinggi ternama. Dosen itu tidak membawakannya uang, menawarkan kerja sama bisnis, atau hal lain yang bersifat materi.

Namun, dia membawa nasihat yang mampu mengubah paradigma berpikir mantan pengusaha kaya ini. Tidak banyak dalil yang dia ungkapkan. Dia hanya memberikan analogi dan perlambang saja.

Katanya, "Seseorang tidak bisa mengisi botol penuh kecap dengan air putih, sebelum kecapnya dibuang terlebih dahulu. Baru setelah itu, kita bisa memasukkan air putih. Itu pun masih ada sisa-sisa kecap yang belum terbuang sehingga air yang kita masukkan masih akan bercampur dan berwarna hitam. Air itu harus dibuang lagi sehingga botol benar-benar bersih dari kecap. Baru setelah itu, air yang kita masukkan benar-benar bening karena tidak tercampur lagi dengan kecap. Analoginya, kecap itu adalah harta yang kita miliki dan air putih itu adalah doa dan amal ibadah yang kita lakukan. Antara maksiat dan kebaikan tidak akan mungkin bisa bersatu. Karena itu, ketika seseorang ingin menyucikan dirinya, semua kotoran yang ada dalam diri dan harta harus dibuang dan dibersihkan. Ada banyak skenario Tuhan untuk 'membersihkan' harta seseorang sehingga harta kotor yang dimilikinya benar-benar terkuras, mungkin dibangkrutkan usahanya, kena tipu, dan sebagainya. Andaipun semuanya sudah terkuras, boleh jadi masih ada kotoran yang masih tersisa dalam diri dan harta. Allah Swt. akan meinbersihkannya dengan penyakit, musibah, atau lainnya, sembari dia menahan rezeki dari orang itu. Nah, ketika dia sudah benar-benar bersih, Allah Swt. akan membukakan jalan rezeki yang halal kepadanya. Yang jadi masalah, apakah kita sabar atau tidak dalam proses pembersihan itu?"

Nasihat ini mampu menjawab pertanyaannya selama ini tentang keadilan Tuhan, tentang ijabah doa, tentang makna pertobatannya. Allah Swt. mengambil sebagian besar kekaya-annya bukan karena Allah benci, melainkan Allah amat sayang dan cinta kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat.

Sebabnya, bagaimana mungkin mengisikan nasi dan sup yang lezat ke dalam mangkuk yang blepotan dengan kotoran. Tentu sangat bijak jika mangkuk itu dibersihkan terlebih dahulu. Begitu pula qada Allah, sebelum menuangkan limpahan rahmat dan ampunan-Nya, dia akan membersihkan orang tersebut dari jelaga kemaksiatan yang masih hinggap dalam diri dan hartanya.

Beberapa tahun berlalu, mantan pengusaha kaya ini sudah berada kembali di jalur kesuksesan bisnisnya. Walau belum sesukses dahulu, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai terlihat di hadapannya. Ibaratnya, dia tengah mengisi botol nasibnya dengan air putih keberhasilan setelah dia menumpahkan hitamnya air kemaksiatan.

Rentetan kegagalan dalam bisnis telah membawa perubahan positif dalam diri pengusaha ini walau sebelumnya dia nyaris jatuh pada keputusasaan. Filosofi botol kecap yang disampaikan temannya telah membuka sudut pandang baru terhadap makna ujian dan makna hidup yang sebenarnya.

Dalam bahasa manajemen, pengusaha ini telah mengalami reinventing atau menemukan kembali tujuan hidupnya. Dalam Al Qur'an, ada sebuah pertanyaan, fa aina tadzhabun? Ke mana engkau hendak pergi? Satu pertanyaan yang dilontarkan kepada Nabi Ibrahim seperti tertera dalam QS At Takwir, 81: 26.

"Maka ke manakah kamu akan pergi?"

Jawabannya ada dalam QS Ash Shaffat, 37: 99, "Dan dia (Ibrahim) berkata, 'Sesungguhnya aku harus pergi (mengha-dap) kepada Tuhanku, dia akan memberi petunjuk kepadaku.'" Artinya, Nabi Ibrahim menemukan kembali Allahnya di situ.

Segera bertobat dari suatu dosa merupakan fardu yang harus segera dilakukan dan tidak boleh ditunda-tunda. Barang siapa menangguhkannya, dia telah berbuat maksiat. Jadi, jika dia bertobat dari dosa, masih ada tobat lain, yaitu tobat dari menunda-nunda tobat. (Ibnul Qayyim Al Jauziyah)

0 Cinta Seorang Anak Gembala

Pada zaman dahulu, hidup seorang gembala yang bersemangat bebas. la tidak punya uang dan tidak punya keinginan untuk memilikinya. Yang ia miliki hanyalah hati yang lembut dan penuh keikhlasan; hati yang berdetak dengan kecintaan kepada Tuhan.

Sepanjang hari, ia menggembalakan ternaknya melewati lembah dan ladang melagukan jeritan hatinya kepada Tuhan yang dicintainya, "Duhai Pangeran tercinta, di manakah Engkau, supaya aku dapat persembahkan seluruh hidupku kepada-Mu? Di manakah Engkau, supaya aku dapat menghambakan diriku pada-Mu? Wahai Tuhan, untuk-Mu aku hidup dan bernapas. Karena berkat-Mu aku hidup. Aku ingin mengorbankan domba-Ku ke hadapan kemuliaan-Mu."

Suatu hari, Nabi Musa melewati padang gembalaan tersebut. la memperhatikan sang Gembala yang sedang duduk di tengah ternaknya dengan kepala yang mendongak ke langit. Sang gembala menyapa Tuhan, "Ah, di manakah Engkau, supaya aku dapat menjahit baju-Mu, memperbaiki kasur-Mu, dan mempersiapkan ranjang-Mu? Di manakah Engkau, supaya aku dapat menyisir rambut-Mu dan mencium kaki-Mu? Di manakah Engkau, supaya aku dapat mengilapkan sepatu-Mu dan membawakan air susu untuk minuman-Mu?"

Musa mendekati gembala itu dan bertanya, "Dengan siapa kamu berbicara?"

Gembala menjawab, "Dengan Dia yang telah menciptakan kita. Dengan Dia yang menjadi Tuhan yang menguasai siang dan malam, Bumi dan langit."

Nabi Musa murka mendengar jawaban gembala itu, "Betapa beraninya kamu bicara kepada Tuhan seperti itu! Apa yang kamu ucapkan adalah kekafiran. Kamu harus menyumbat mulutmu dengan kapas supaya kamu dapat mengendalikan lidahmu. Atau paling tidak, orang yang mendengarmu tidak menjadi marah dan tersinggung dengan kata-katamu yang telah meracuni seluruh angkasa ini. Kau harus berhenti bicara seperti itu sekarang juga karena nanti Tuhan akan menghukum seluruh penduduk bumi ini akibat dosa-dosamu!"

Sang Gembala segera bangkit setelah mengetahui bahwa yang mengajaknya bicara adalah seorang nabi. Ia bergetar ketakutan.

Dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya, ia mendengarkan Nabi Musa yang terus berkata, "Apakah Tuhan adalah seorang manusia biasa sehingga Ia harus memakai sepatu dan alas kaki? Apakah Tuhan seorang anak kecil yang memerlukan susu supaya Ia tumbuh besar? Tentu saja tidak. Tuhan Maha sempurna di dalam diri-Nya. Tuhan tidak memerlukan siapa pun. Dengan berbicara kepada Tuhan seperti yang telah engkau lakukan, engkau bukan saja telah merendahkan dirimu, tetapi kau juga merendahkan seluruh ciptaan Tuhan. Kau tidak lain dari seorang penghujat agama. Ayo, pergi dan minta maaf, kalau kau masih memiliki otak yang sehat!"

Gembala yang sederhana itu tidak mengerti bahwa apa yang dia sampaikan kepada Tuhan adalah kata-kata yang kasar. Dia juga takmengerti mengapa nabi yang mulia telah memanggilnya sebagai seorang musuh, tetapi ia tahu betul bahwa seorang nabi pastilah lebih mengetahui daripada siapa pun. Ia hampir tak dapat menahan tangisannya.

Ia berkata kepada Musa, "Kau telah menyalakan api di dalam jiwaku. Sejak ini, aku berjanji akan menutup mulutku untuk selamanya." Dengan keluhan yang panjang, ia berangkat meninggalkan ternaknya menuju padang pasir.

Dengan perasaan bahagia karena telah meluruskan jiwa yang tersesat, Musa melanjutkan perjalanannya menuju kota. Tiba-tiba, Allah Yang Mahakuasa menegurnya, "Mengapa engkau berdiri di antara Kami dengan kekasih Kami yang setia? Mengapa engkau pisahkan pecinta dari yang dicintai-nya? Kami telah mengutus engkau supaya engkau dapat menggabungkan kekasih dengan kekasihnya, bukan memisahkan ikatan di antaranya."

Musa mendengarkan kata-kata langit itu dengan penuh kerendahan dan rasa takut.

Tuhan berfirman, "Kami tidak menciptakan dunia supaya Kami memperoleh keuntungan darinya. Seluruh makhluk diciptakan untuk kepentingan makhluk itu sendiri. Kami tidak memerlukan pujian atau sanjungan. Kami tidak memerlukan ibadah atau pengabdian. Orang-orang yang beribadah itulah yang mengambil keuntungan dari ibadah yang mereka lakukan. Ingatlah, bahwa di dalam cinta, kata-kata hanyalah bungkus luar yang tidak memiliki makna apa-apa. Kami tidak memperhatikan keindahan kata-kata atau komposisi kalimat. Yang Kami perhatikan adalah lubuk hati yang paling dalam dari orang itu. Dengan cara itulah Kami mengetahui ketulusan makhluk Kami walaupun kata-kata mereka bukan kata-kata yang indah. Buat mereka yang dibakar dengan api cinta, kata-kata tidak mempunyai makna."

Suara dari langit selanjutnya berkata, "Mereka yang ter-ikat dengan basa-basi bukanlah mereka yang terikat dengan cinta dan umatyang beragama bukanlah umatyang mengikuti cinta karena cinta tidak mempunyai agama selain kekasihnya sendiri." Tuhan kemudian mengajarinya rahasia cinta.

Setelah memperoleh pelajaran itu, Nabi Musa mengerti kesalahannya. Sang Nabi pun merasa menderita penyesalan yang luar biasa. Dengan segera, ia berlari mencari gembala itu untuk meminta maaf. Berhari-hari, ia berkelana di padang rumput dan gurun pasir, menanyakan orang-orang apakah mereka mengetahui pengggembala yang dicarinya.

Setiap orang yang ditanyainya menunjuk arah yang berbeda. Hampir, ia kehilangan harapan, tetapi akhirnya Allah Swt. mempertemukannya dengan gembala itu. Ia tengah duduk di dekat mata air. Pakaiannya compang-camping, rambutnya kusut masai. Ia berada di tengah tafakur yang dalam sehingga ia tidak memperhatikan Musa yang telah menunggunya cukup lama.

Akhirnya, gembala itu mengangkat kepalanya dan melihat Nabi Musa.

Musa berkata, "Aku punya pesan penting untukmu. Tuhan telah berfirman kepadaku bahwa tidak diperlukan kata-kata yang indah bila kita ingin berbicara kepada-Nya. Kamu bebas berbicara kepada-Nya dengan cara apa pun yang kamu sukai, dengan kata-kata apa pun yang kamu pilih. Apa yang aku duga sebagai kekafiranmu ternyata adalah ungkapan dari keimanan dan kecintaan yang menyelamatkan dunia."

Sang Gembala hanya menjawab sederhana, "Aku sudah melewati tahap kata-kata dan kalimat. Hatiku sekarang dipenuhi dengan kehadiran-Nya. Aku takdapat menjelaskan keadaanku padamu dan kata-kata pun tak dapat melukiskan pengalaman ruhani yang ada dalam hatiku." Kemudian, ia bangkit dan meninggalkan Nabi Musa.

Utusan Allah ini menatap sang Gembala sampai ia tak terlihat lagi. Setelah itu, ia kembali berjalan ke kota terdekat, merenungkan pelajaran berharga yang didapatnya dari seorang gembala sederhana yang tidak berpendidikan.

Doa sejati yang paling tinggi adalah perenungan Tuhan dengan kalbu yang murni, yang terlepas dari semua hasrat keduniawian, tidak terpaku pada sikap-sikap jasmaniah, tetapi dengan gerak-gerik jiwa. (Ibnu Sina)