Kamis, 03 Oktober 2013

2 TUANKU LINTAU

TUANKU LINTAU DAN PERISTIWA TANJUANG BARULAK�

Assalamualaikum wr.wb.

Salah seorang tokoh dari Gerakan Paderi dari Kelompok Harimau Nan Salapan adalah Tuanku Lintau yang juga dikenal dengan nama
Tuanku Pasaman ( karena beliau pernah mengaji pada sebuah surau dipinggir pantai Pasaman yang berjarak 1 � jam berjalan kaki
dari negri Tiku) melakukan suatu kontak rahasia dengan Rajo Nan Baduo dari Rajo Tigo Selo yang bernama Nan Dipertuan Bakuni untuk
melakukan suatu kerjasama dalam membasmi kebiasaan buruk dari masyarakat Luhak Tanah Data . Dalam kontak itu disepakati juga bahwa
Rajo Nan Baduo secara bersama-sama dengan Tuanku lintau akan membantu pergerakan kaum Paderi dalam membasmi segala kemaksiatan
dan adat istiadat buruk yang bertentangan dengan ajaran Islam yang secara umum telah banyak diperbuat oleh masyarakat sekitar
Luhak Tanah Data (Batu Sangkar).

Selanjutnya Rajo Nan Baduo , bukan saja sekedar mengajak dua orang Raja yang lain untuk ikut serta , tetapi malah lebih jauh lagi
dengan memaksa mereka untuk menganut ajaran baru dari kaum Paderi itu dan memerintahkan seluruh rakyat yang ada di Luhak Tanah Data
semuanya untuk berpakaian jubah putih-putih sebagaimana juga diperbuat oleh rakyat Luhak Agam (Bukittinggi) yang merupakan ciri
khas ke Islaman dari pakaian kaum Paderi.

Ketika Tuanku Lintau pulang ke kampungnya di Lintau, beliau agak kecewa dan nampaknya beliau sendiri tidak berhasil menerapkan
ajaran baru itu dikalangan masyarakat kampung halamannya itu. Bahkan banyak diantara masyarakat Lintau yang tidak berkenan dan
setuju dengan paham kaum Paderi yang dianut oleh Tuan Lintau itu. Supaya ajaran baru itu bisa diterima dengan cepat oleh
masyarakat, beliau lalu memberikan suatu contoh penerapan �syari�at Islam� ditengah-tengah masyarakat dengan melakukan eksekusi
hukuman pancung sampai mati ( sebagaimana juga dilakukan oleh Tuanku Nan Renceh didaerah Kamang terhadap etek (tante) nya sendiri)
terhadap seorang penghulu pemangku adat yang telah tiga kali diperhatikannya setiap hari mengepit �ayam jantan aduan� pergi ke
arena penyabungan ayam�.

Tentu saja eksekusi pembunuhan yang dilakukan Tuanku Lintau terhadap pemangku adat itu , menimbulkan kegemparan dikalangan
masyarakat Lintau. Terjadi kehebohan dan huru-hara dan masyarakat disekitar Lintau pun pada ketakutan sekaligus tanpa berpikir
banyak mereka semuanya mengikut paham kaum Paderi itu. Hanya saja terjadi pengecualaian ketika sebagian besar masyarakat negari
Tanjuang Barulak , secara bersama-sama pula menolak untuk mengamalkan ajaran yang dikembangkan oleh Tuanku Lintau itu.

Mendapat kabar bahwasanya masyarakat Tanjuang Barulak menolak ajaran kaum Paderi itu , Tuanku Lintau �mamburangsang tabik rabo�
sehingga bersama-sama pengikutnya menyerang negari Tanjuang Barulak dan memaksa seluruh penduduk negari itu tunduk sembari
memerintahkan mereka memakai jubah putih-putih sekaligus menganut ajaran kaum Paderi itu. Tindakan kekerasan dan pemaksaan Tuanku
Lintau ini mendapat teguran dan kecaman keras dari keluarga bangsawan kerajaan Pagaruyuang dan meminta Tuanku Lintau meninggalkan
negari Tanjuang Barulak. Tuanku Lintau selanjutnya menarik mundur pasukannya dari Tanjuang Barulak pulang ke Lintau dan
mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan perundingan dengan keluarga bangsawan dan raja-raja pemegang kuasa kerajaan
Pagaruyuang di negari Koto Tangah.

Dalam perundingan yang diadakan di tanah lapang negari Koto Tangah itulah Tuanku Lintau mengajukan usul dan tuntutan supaya Nan
Dipertuan Rajo Naro, Nan Dipertuan Rajo Talang dan Putera Rajo Minangkabau Sutan Muniang Alamsyah dijatuhi hukuman pancung sampai
mati, karena mereka semuanya telah melakukan pelanggaran terhadap hukum Islam. Nan Dipertuan Rajo Naro dipersalahkan karena
melakukan perlawanan terhadap Tuanku Lintau ketika penyerangan negari Tanjuang Barulak. Usul dari Tuanku Lintau itu mendapat
tanggapan yang beragam dari peserta perundingan, sehingga terjadi silang pendapat diantara mereka yang hadir yang ujung-ujungnya
kembali terjadi sengketa diantara kedua belak pihak dan tawuran massalpun tidak bisa dihindari lagi.

Secara tiba-tiba Tuanku Lelo ( salah seorang anggota Harimau Nan Salapan juga ) dengan ratusan anak buahnya menyerbu ketengah
lapangan dan langsung membunuh semua utusan dari kerajaan Pagaruyuang termasuk anggota Basa Ampek Balai. Namun Sutan Muniang
Alamsyah berikut seorang cucu perempuannya berhasil menyematkan diri dari malapetaka dahsyat itu dan mengungsi ke Sijunjung.
Sementara Sutan Alam Bagarsyah bergegas berangkat meminta bantuan pertolongan kepada Inggeris di Padang.

Nah, ini adalah contoh kedua dimana agama Islam telah dijadikan sebagai kedok atau panglima untuk menghakimi dan memaksakan
keyakinan terhadap seseorang. GerakanPaderi sesungguhnya tidak lagi bertindak menurut apa yang diajarkan Al-Qur�an� Laa ikraha
fiddien Tidak ada paksaan dalam agama. Yang mana petunjuk dan juga kesesatan sedemikian jelasnya untuk diperbedakan . Pada ayat yang
lain juga disebutkan bahwa � Barangsiapa yang ingin beriman silakan beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir juga silakan. Tidak
ada diantara manusia ini , siapapun dia yang mendapat mandat dari Allah Ta�ala untuk menghakimi keyakinan dan kepercayaan orang
lain.


RUMAH TUANKU LINTAU WISATA BUDAYA DAN SEJARAH DI NAGARI TEPI SELO KEC. LINTAU BUO UTARA KAB. TANAH DATAR

Rumah tuanku lintau terletak di jorong tangah padang nagari tepi selo lintau buo utara tanah datar. Rumah ini merupakan peninggalan sejarah dari pejuang agama dan adat yaitu Tuanku lintau,dikatakan tuanku lintau karena dulunya dia termasuk orang yang ALIM dan TAHU,dalam perang paderi dimana adanya pertentangan antara adat dan agama maka dengan ketegasan tuanku lintau terciptalah kedamain yang melahirkan satu filosofi adat yang masih dipakai sampai saat ini yaitu ADAT BASANDI SARAK, SARAK BASANDI KITABBULLAH. Yang dinamakan sumpah sakti bukik marapalam di puncak pato nagari Batu Bulek.

Tuanku lintau lahir sekitar tahun 1750M di tepi selo. Ayahnya adalah seorang penghulu dari suku Koto Anyir yang bergelar Datuk Sinaro, Ibunya bernama Puti Gando Sari berasal dari suku Melayu Patar ,tuanku lintau diberi gelar pusaka datuak angku pandito maulana.tuanku lintau dalam menegakkan agamanya sangat tegas,tiap pagi setelah sholat subuh dia keliling untuk melihat apakah warganya udah melaksanakan sholat atau blum,kalau blom maka tuanku lintau akan mengetuk pintu rumahnya dan menyuruhnya sholat.kalau ketahuan 3 kali tidak melaksanakan sholat maka tuanku lintau tidk segan2 untuk membunuh orang tersebut begitulah ketegasan tuanku lintau dalam memperjuangkan agama islam.

Dari segi ekonomi tuanku lintau termasuk kaya dan berkecukupan sehingga dalam melakukan perjuangan melawan belanda tuanku lintau tidak pernah kekurangan logistik,dan untuk memperkuat perekonomian tuanku lintau mengajak masyarakat untuk membuat kolam ikan disetiap mesjid dan disekitr rumah,dan sampai saat ini terbukti hal ini masih bertahan karena hampir disetiap rumah warga punya kolam ikan dan di sekeliling rumah tuanku lintau dan dekat mushola tuanku lintau ad kolam ikan dan dibelakang rumah ada telaga yang menurut beberapa tetangga telaga itu tidak pernah kering,kalau musim panas semua sumur warga kering maka warga mandi,mencuci dan mengambil air untuk minum di telaga tersebut.

Dari cerita datuk yon hendri (41 tahun) tuanku lintau menikah 3 kali tapi untuk nama istri dan anaknya belum dapat info dan bukti yang kuat jadi hanya tau kalau tuanku lintau pernah menikah 3 kali.



Tuanku lintau meninggal ketika akan melaksanakan haji,pada tahun 1832M pada zaman itu belum ada pesawat atau kendaraan lainnya,tuanku lintau menuju mekkah dengan jalan kaki dipertengahan jalan tepatnya di palalawan riau tuanku lintau dibunuh oleh penjajah belanda dengan dipacung sampai kepala dan tubuh tuanku lintau terpisah jadi dua. karena pada saat melakukan perjalanan tuanku lintau tidak membawa pedangnya karena dia berniat untuk pergi ibadah ke tanah suci mekkah dan tuanku lintau dimakamkan disana di palalawan riau,ketika keluarga tuanku lintau ingin memindahkan makam tersebut tidak boleh oleh warga palalawan karena mereka udah menjadikan makam tersebut sebagai makam keramat disana dan banyak dikunjungi orang.begitulah kata datuk yohanes maulana cucu/cicit dari tuanku lintau(79 tahun)nara sumber.

Peninggalan tuanku lintau dilihat dari rumahnya dan sekitar rumah adalah tongkat tuanku lintau yang panjangnya kira2 2 meter terbuat dari besi,2 buah pedang,batu-batu tinggi ukurannya 2 meter,3 buah tabek besar dan seni budaya seperti silat lintau,dan sebuah piagam pengukuhan yang menjadikan tuanku lintau sebagai pahlawan daerah tahun 1975 M.Dari sejarah singkat yang dapat kami himpun dilapangan selama beberapa hari KKN ketokohan Tuanku Lintau selaku pejung perang Padri belum lagi mendapatkan perhatiandan sentuhan dari pihak pemerintah Daerah setempat. Selaku generasi muda yang tersentuh dengan jasa- jasa Almarhum selaku Pejuang, sangat prihatin terhadap ketidak pedulian dari pihak pemerintah. Tentu kami berharap kedepannya pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian dan kepeduliannya. Sebagai tambahan referensi dan pengetahuan kami beberapa skripsi dan buku2 tentang sejarah Tuanku Lintau telah kami peroleh.

Harapan kami ; tulisan singkat kami ini dapat di publikasikan agar ada pihak2 yang jadi ikut peduli terhadap Tuanku Lintau Sosok Pahlawan Perang Padri. Walaupun pihak keluaraga selaku pewaris Almarhum tidak terlalu berharap tentang itu, tapi sudah sewajarnya kita orang2 yang diluar keluaraga punya rasa kepedulian. Karena Bangsa yang besar ada Bangsa yang menghargai jasa- jasa Pahlawan nya.




2 Comments

Unknown mengatakan...

Terima kaseh atas artikel berhubong dgn Tuanku Lintau ini.saya tertarik dgn rumah gadang peningalan beliau ini.sekarang ini siapa kah penjaganya?. saya pohon bantuan tuan untuk mendapatkan namanya dan phonenya kerana kami bercadang untuk menziarahi rumah yg bersejarah ini dalm masa yang terdekat ini. fb saya atas akaun khalil bin ismail.harap di perkenankan

Unknown mengatakan...

Terima kaseh atas artikel berhubong dgn Tuanku Lintau ini.saya tertarik dgn rumah gadang peningalan beliau ini.sekarang ini siapa kah penjaganya?. saya pohon bantuan tuan untuk mendapatkan namanya dan phonenya kerana kami bercadang untuk menziarahi rumah yg bersejarah ini dalm masa yang terdekat ini. fb saya atas akaun khalil bin ismail.harap di perkenankan

Bagaimana Pendapat Anda ?