Minggu, 06 Oktober 2013

1 Menyusun Jadwal Rutinitas Berkualitas




Menyusun jadwal rutinitas
Saatnya Menyusun Jadwal Rutinitas Kualitas

Kita sama-sama tahu, orang sukses adalah orang yang selalu komitmen terhadap apa-apa yang sudah dia tetapkan untuk waktu dan kesempatannya. Orang sukses di sini memiliki arti yang sangat luas. Sehingga kita perlu menyempitkan arti untuk bisa aku maknai dengan sebenarnya.

Orang sukses dalam kacamata pengertianku, adalah orang yang berhasil dan tetap istiqomah pada keistiqomahannya menjalankan apa-apa yang telah disyariatkan kepadanya dan menjauhi apa-apa yang menjadi larangannya. Keistiqomahan itu tidak hanya membawa pribadinya menjadi pribadi yang kaya. Tetapi juga orang sukses dalam pengertianku akan merasakan kedamaian dan ketenangan hidup.

Bagiku, hakikat dari orang sukses adalah kemampuan seseorang dalam memaknaki arti kesuksesan itu sendiri. Bukan hanya sekadar indikator dari kesuksesannya.Boleh jadi kita bercermin pada kebanyakan tanda-tanda kesuksesan, semisal hidup dengan kekayaan, jaminan masa depan, terpandang dalam kedudukan. Lebih dari itu, hakikat kesuksesan bagiku merujuk bagaimana sikap seseorang terhadap cara menyikapi hidup dalam kehidupannya. Boleh jadi orang sukses dalam pengertianku ini adalah mereka yang tidak kaya, tidak memiliki derajat pangkat dalam strata sosial dalam masyarat, akan tetapi mereka mampu menghadapi hidup dengan keikhlasan, ketawakalan, ketawadhuan, dan keistiqomahan. Bagi orang sukses menurut pengertianku, ada atau tidaknya fasilitas duniawi tidak mempengaruhi perilaku sikap dan sifatnya. Ia akan berusaha bertanggung jawab atas apa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala amanatkan untuknya. Kalaupun banyak harta melimpah, ia nafkahkan ke jalan yang benar-benar Allah Subhanahu Wa Ta'ala ridhoi. Jabatan dan pangkat yang masyarakat amanatkan untuknya ia tunaikan sesuai kadarnya. Teguh berpendirian, tanggung jawab, dan dapat dipercaya. Baginya tidak ada lagi yang dapat mengawasinya selain pengawasan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Gambaran orang-orang sukses tersebut hanyalah secuil dari penjabaran pengertian orang sukses menurut pengertianku. Meski masih banyak penjabaran yang lebih detail, setidaknya dengan mengerti dan memahami hakikat kesuksesan itu lebih condong dari bagaimana memperbaiki hati.

Untuk itulah, aku sengaja membuat jadwal rutinitasku. Aku meyakini landasan-landasan bagaimana aku membuat jadwal ini. Dengan berharap perbaikan akhlak melalui jadwal yang lebih berpatokan pada waktu shalat mantubah, maka segala aktivitas yang dilakukan di antara waktu-waktu shalat tersebut akan berkah. Harapan ini bagiku logis. Sebab aku meyakini bahwa orang yang berusaha memperbaiki hatinya terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mudah untuk memperbaiki kehidupannya yang lain. Bukan saja lantaran kebiasaan dan tanggung jawab menjalani jadwal itu, melainan Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membantu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Tidaklah Allah mengubah suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang mau mengubahnya."

***

==(( Jadwal Shalat yang Berpatokan pada Waktu Shalat ))==

Aku meyakini bahwa orang yang sedang memperbaiki shalatnya, maka segala sektor kehidupan yang lainnya juga otomatis akan berubah lebih baik. Begitupun jadwal yang berpatokan pada waktu shalat, maka yang menjadi pilar pembatas dan pengokoh seluruh aktivitas akan lebih kuat pondasinya. Bagi aktivitas yang dijalankan pada hari itu akan serasa ringan dan tenang karena sudah menjalankan kewajibannya sebagai seorang hamba. Apalagi bila jadwal itu tertib dijalankan sesuai apa-apa yang sudah digariskan, tentu shalat lima waktu pun akan ditunaikan tepat pada waktunya.

Jadwal yang sedang aku susun ini dimulai dari kegiatan pada pagi hari. Dimulai dari aktivitas bangun tidur sampai dengan waktu tidur lagi. Antara kedua waktu tersebut sebgai 'pos' aktivitas adalah waktu shalat. Pada 'pos' di sini akan ditempatkan aktivitas eksplisit untuk merefleksikan seluruh kegiatan yang sudah terjadwalkan. Apakah sudah sesuai dengan apa-apa yang sudah direncakana atau belum. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan jadwal tersebut dan apa-apa yang menjadi solusinya untuk kedepannya. Jika ada jadwal yang tidak ditunaikan, layakkah mendapatkan toleransi. Konsekuensi apa yang dapat kita terapkan agar menimbulkan efek jera dan tidak lagi mengulangi kemalasan mengulangi pelanggarannya terhadap apa-apa yang sudah direncanakan oleh jadwal.

Sebelum menuliskan jadwal, ada baiknya mendaftarkan terlebih dahulu seluruh aktivitas yang biasa dilakukan. Aktivitas yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kelompokkan ke dalam aktivitas rutinitas dan kewajiban serta aktivitas kebutuhan. Jenis pengelompokkan ini pun perlu dirumuskan agar mengetahui urgensi/pentingnya jenis aktivitas ini.

Jika semua sudah didaftarkan, tulislah kerangka jadwalnya. Tempatkan aktivitas-aktivitas tersebut di antara pos-pos tadi. Lalu tulislah dan pampang jadwal rutintias itu di tempat yang mudah kita lihat dan ingat. Boleh di dinding kamar dengan poster besar, atau dibuat semenarik mungkin. Dengan begitu kita akan merasa bangga pada komitmen yang kita buat sendiri. Program ini selain untuk mendidik kedisiplinan juga dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap apa-apa yang sudah dikomitmenkan.

***

contoh jadwal rutinitas
==(({ Jadwal Rutinitasku }))==



Subuh
    - Mandi + Shalat Subuh berjamaah
    - Tadarus dan Tadabur Al-Quran
    - Menyiapkan pembelajaran
    - Ro'an (bebersih)
    - Memanaskan sepeda Motor
    - mengajak persiapan sekolah adik
Dhuha
    - Wudhu + shalat sunah dhuha
    - berangkat ke sekolah
------------
ibadah kerja
------------
Dhuhur
    - Mandi/wudhu
    - Shalat Dhuhur berjamaah
    - Tadarus dan tadabur Al-quran
    - Makan siang
    - Mengevaluasi kerjaan
    - berkarya sastra
    - menyiapkan adik sekolah madrasah
    - membaca buku bacaan
    - ro'an
    - istirahat
Ashar
    - Mandi/wudhu
    - tadarus dan tadabur Al-Quran
    - membaca buku bacaan
    - berkarya sastra
    - ro'an
    - menjemput adik
Maghrib   
    - mandi/wudhu
    - shalat maghrib
    - tadarus dan tadabur al-Quran
    - bimbingan terhadap adik
    - makan malam
Isya
    - shalat isya berjamaah
    - tadarus dan tadabur Al-Quran
    - menyiapkan persiapan kerja
    - berkarya sastra
    - membaca buku
    - bersantai/menonton televisi
    - tidur
Qiyamul Lail
    - shalat tahajud/tobat/tasbih/hajat
    - Dzikir dan Wirid
    - Muhasabah dan doa
    - tidur lagi*
***

Jadwal di atas adalah jadwal harian. Maksudnya, jadwal di atas dibuat untuk mewadahi atau menggarisi seluruh kegiatan sehari-hari. Adapun kegiatan semacam tugas yang menyebabkan terjadinya perubahan jadwal harus dibuat terpisah. Kalau jadwal rutinitas ini berlaku juga untuk jadwal kegiatan tugas, atau beberapa proyek kerjaan, tentu keefektifan jadwal rutinitas ini akan terganggu.

Pemisahan jadwal tugas atau proyek dilakukan agar tidak terjadi ketergantungan terhadap kegiatan sehari-hari. Boleh jadi kita terlalu memaksa dan turut pada jadwal rutinitas yang sudah ditetapkan di atas. Tetapi malah mengabaikan tugas yang sama penting yang perlu sekali dikerjakan. Pemisahan jadwal tugas tidak serta merta pula menghapus seluruh kegiatan harian. Jadwal tugas menjadi acuan dari tenggat waktu kapan tugas itu harus segera diselesaikan. Poin-poin jadwal tugas yang sama pentingnya nanti akan dimasukan ke dalam waktu yang memungkinan tugas/kerjaan itu dikerjakan.

Contohnya begini, selain tugas rutinitas yang terjadwalkan di atas. Tiba-tiba pekerjaan menugasi kita untuk menyelesaikan laporan. Tenggat waktu laporan tersebut adalah 2 minggu. Tugas tersebut dapat diperinci dengan kegiatan mencari bahan-bahan laporan, pengolahan data laporan, dan penyusunan laporan. Masing-masing kegiatan itu dimasukan ke dalam jadwal rutinitasl pada waktu yang mungkin dapat dikerjakan. Misalnya mencari bahan-bahan laporan dapat dilakukan antara waktu Dhuhur hingga Ashar. Maka poin tugas ini dimasukan ke jadwal rutinitas. Di sini berlaku juga toleransi pada agenda kegiatan harian yang sudah ditetapkan. Dengan melihat urgensi/kepentingan jadwal pada waktu tersebut, kita dapat menggantikan kegiatan yang sifatnya tidak terlalu penting dengan kegiatan jadwal tugas ini.

Namun, perlu digarisbawahi di sini. Derajat kepentingan jadwal rutinitas bukan diartikan sebagai hal yang diremehkan derajat kepentingannya. Tadarus al quran menjadi sangat penting guna mendidik jiwa dan hati. Maka bila tugas tadarus ini diganti dengan kegiatan penting, alangkahnya sayangnya. Mestinya kegiatan tadarus al quran ini mendapat prioritas. Sebab kegiatan tadarus al quran juga berguna membantu hati untuk melaukan tindakan agar hati tenang. Oleh karenanya, untuk memasukan jadwal tugas mesti melihat mana-mana yang perlu digantikan dan mana-mana yang tidak perlu. Kita juga perlu memahami betul pada kegiatan-kegiatan mana yang perlu kita jadikan prioritas terkait masalah mendidik hati. Sebab jadwal rutinitas ini dibuat bertujuan pokok untuk membuat hati istiqomah dan terpaut pada haulah terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Waallahu a'lam bishshowab.

1 Comments

S3N7A mengatakan...

TERIMAKASIH KA

Bagaimana Pendapat Anda ?