Ada anggapan, berpuasa akan menyebabkan sakit. Ada pula yang
menyangka, tidak perlu olahraga saat berpuasa. Ada juga yang mengatakan.
orang yang menderita sakit maag tidak boleh puasa. Benarkah demikian?
Masih ada beberapa kesalahpahaman yang beredar di masyarakat tentang
permasalahan kesehatan seputar puasa. Agar tidak salah kaprah, kita
perlu mengetahui informasi yang benar, agar ibadah puasa bisa dijalani
dengan optimal dan mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Puasa Menyebabkan Sakit
Hal ini tidaklah tepat. Bagi orang yang sehat, berpuasa tidak akan
menyebabkan sakit. Pada awal-awal puasa mungkin badan akan terasa lemas,
pusing, dan tidak bertenaga. Hal ini terjadi karena proses adaptasi
tubuh terhadap pola makan yang berbeda dari biasanya. Namun,
lama-kelamaan tubuh akan menyesuaikan dan terbiasa serta kembali normal.
Banyak penelitian yang menyebabkan berbagai manfaat kesehatan bagi
orang yang berpuasa. Di antaranya, manfaat puasa bagi penderita maag
fungsional yang justru akan mengurangi gejala bahkan menyembuhkan sakit
maag.
2. Orang Lanjut Usia Tidak Boleh Puasa
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pada prinsipnya, tidak ada larangan
bagi lansia untuk menjalankan ibadah puasa. Bahkan, banyak dari lansia
yang mearasa lebih sehat dengan berpuasa. Memang ada beberapa kondisi
bagi lansia yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, misalnya dengan
kondisi fisik yang sangat lemah atau sedang dalam kondisi sakit yang
menyebabkan tidak mampu berpuasa. Namun apabila kondisi fisik masih
kuat, tetap wajib berpuasa di Bulan Ramadhan. Akan lebih baik jika
diperiksakan dahulu ke dokter dan dilakukan pemeriksaan laboratorium
untuk memastikan kondisi kesehatan pada lansia.
3. Tidak Perlu Olahraga di Bulan Puasa
Sebagian orang menganggap bahwa ketika berpuasa tidak perlu
berolahrga. Hal ini tidak tepat. Aktifitas fisik saat berpuasa sebaiknya
jangan dikurangi, termasuk olahraga. Waktu yang tepat untuk olahrga
adalah menjelang berbuka puasa, kira-kira satu sampai dua jam
sebelumnya. Selama puasa, disarankan tetap melakukan olahraga secara
rutin.
4. Tidak Perlu Makan Sahur
Sebagian orang menganggap tidak perlu makan sahur sebelum puasa.
Mereka mencukupkan dengan makan di malam harinya. Sebagian beranggapan
sahur tidak banyak bermanfaat karena pada siang hari juga akan merasa
lapar lagi. Makan sahur sangat penting bagi orang yang berpuasa. Tanpa
makan sahur, kadar normal gula darah hanya sanggup bertahan dua sampai
tiga jam setelah bangun tidur. Selanjutnya simpanan sumber tenaga mulai
menurun drastis sehingga membuat tubuh terasa lemas. Dengan makan sahur
yang cukup, tubuh memliki cadangan glukosa yang cukup untuk melakukan
aktifitas di saing harinya. Apalagi, terdapat keberkahan dalam makan
sahur. Oleh karena itu, tidak selayaknya sunnah makan sahur
ditinggalkan.
5. Banyak Tidur Agar Tidak Lemas
Sebagian orang, banyak tidur di siang hari bulan Ramadhan. Alasannya
agar badan tidak lemas. Ada pula yang beralasan dengan hadits yang
menyebutkan bahwa tidurnya orang yang puasa adalah ibadah. Perlu
diketahui, bahwa hadits tersebut adalah hadits yang dhaif (lemah),
sehingga tidak bisa dijadikan dalil. Banyak tidur di siang hari justru
akan menyebabkan badan lemas dan cenderung malas untuk beraktifitas.
Jadi, meskipun sedang berpuasa, tidur di siang hari cukup seperlunya
saja. Yang lebih parah, terkadang tidur di waktu-waktu shalat sehingga
mengakhirkan shalat atau bahkan malah meninggalkannya.
6. Penderita Sakit Maag Tidak Boleh Puasa
Tidak semua gangguan maag menjadi halangan untuk berpuasa, tergantung
jenis dan parahnya penyakit maag yang diderita seseorang. Pada
penderita maag yang tanpa disertai kelainan pada saluran cerna (maag
fungsional) , tidak masalah untuk tetap berpuasa. Bahkan, dengan
berpuasa akan membantu meringankan gejala maagnya. Pada hari-hari awal
puasa mungkin masih merasa tidak nyaman. Namun, lama kelamaan akan
membaik dengan sendirinya asalkan pola makan teratur. Sedangkan pada
penderita maag yang disertai kelainan pada saluran cerna (maag organik),
sebaiknya periksa dulu ke dokter jika ingin berpuasa.
Mudah-mudahan informasi ini dapat bermanfaat dan meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat kita.
Artikel www.kesehatanmuslim.com
0 Comments
Bagaimana Pendapat Anda ?