Kecamatan Sapuluah Koto Singkarak
Nagari Sumani
Orang Sumani menceritakan bahwa asal
usul nama Sumani adalah dari kata “sumua (si) ani:. Si ani ada salah
seorang diantara leluhur mereka. Dalam cerita mereka juga ada kisah
pembangkangan 13 orang ninik mamak. Tapi anehnya yang mengusir 13 ninik
mamak itu adalah 2 tokoh pendiri Adat Minangkabau sendiri (Datuak
Katumanggungan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang). Apa mungkin? Tidak
disebutkan kapan pengusiran itu terjadi. Suku2 yang mendiami Sumani:
Koto, Malayu, Guci, Mandaliko, Sumagek dan Balai Mansiang.
Nagari Saniang Baka
Ada leluhur namanya si saniang. Setelah
penatakan si saniang melakukan pembakaran kayu2 yang telah mengering.
Asapnya mengepul ke angkasa dan terlihat oleh orang di daerah perbukitan
spt paninjauan. Maka dikatakan orang bhw si saniang sudah membakar.
Maka akrablah terdengar si saniang mambaka disingkat menjadi saniang
baka. Penatakan dalam rangka membentuk taratak. 8 orang tokoh yang turun
ke negeri ini berasal dari pariangan padang panjang. Suku yang mendiami
: Koto, Piliang, Sikumbang, Sumpadang (Supadang?), Balai Mansiang, Dan Sumagek.
Nagari Singkarak
Menurut cerita dulu Singkarak mempunyai
seorang raja yang dijuluki sebagai Raja Singkarak. Sebagian mengatakan
bhw nama singkarak berasal dari baban jawi nan baserak dikarenakan
gerobaknya rusak. Tapi menurut saya ini sangat jauh panggang dari api. 3
orang leluhur mereka datang dari Nagari Aripan, 3
orang lagi dari Cinangkik dan Sumpur (keduanya mungkin di Tanah Datar).
Kemudian datang 7 orang lagi. Awalnya 13 leluhur dan kaumnya itu menetap
di Koto Tuo. Kemudian turun ke singkarak. Singkarak terdiri dari 5
dusun : Gajah, Dalimo, Lapau Pulau, Tampunik, Lembang, Alam Indah dan
Alam Permai.
Suku yang mendiami : Piliang (Sani, Batu
Karang, Guguak), Tanjuang, Tanjuang Sumpadang (Jadi Sumpadang malakok ke
Suku Tanjuang), Tanjuang Batingkah (ada2 saja?).
Nagari Tanjuang Alai
Menurut cerita Tanjuang Alai artinya
tanjuang aa-lai (tanjuang apa lagi) setelah banyak tanjuang sebelumnya
ampalu, bingkuang, balik, dan sibarundu. Daerah yang mula2 didiami
adalah Kapalo Koto—daerah pesantren Habibi.
Nagari Tikalak
Tikalak berarti penombok (maksudnya?).
dulu ada sebuah pedati yang patah di daerah tepi danau, maka diambillah
tanah tepi danau itu untuk menambal pedati yang patah tsb. Dulu tikalak
satu lareh dengan Aripan. Tikalak memisahkan diri dari aripan pada tahun
1800-an. Suku yang mendiami tikalak : Sumpadang, Sikumbang dan Jambak.
Nagari Kacang
Ada seorang leluhur bernama Gontiang
Kacang Rasam. Maka diambil nama nagari dari nama leluhur tsb. Yang lain
mengatakan bhw dulu terkenal hasil pertanian mereka adalah kacang ria
dan limau kacang. Suku yang mendiami: koto-piliang, Limo Panjang, Ampek Niniak, Limo Niniak.
Kecamatan Gunung Talang
Nagari Koto Gaek
Juga ada kisah 13 ninik yang diusir. 5
orang ninik menyusuri Batang Sumani hingga Sungai Nyalo. Di Sungai Nyalo
menetap Supanjang, Sungai Napa dan Tanjuang. Lalu 2 orang ninik
dijemput ninik mamak koto gaek (jadi di koto gaek sudah ada penduduk).
Trus karena perkembangan jumlah penduduk maka dilakukan peninjauan
(survey) maka dikatakanlah paninjauan koto gaek. Ada hamparan yang biasa
digunakan untuk melaco (??) dikenal dengan dusun Koto Kaciak. Sebagian
penduduk menyebar ke kapalo koto jawi2. Suku yang mendiami: Supanjang,
Tanjuang, Caniago, Sungainapa.
Nagari Jawi Jawi
Ninik berasal dari Gunung Marapi.
sebagian mengatakan jawi2 itu adalah nama pohon beringin. Sebagian
mengatakan diambil dari nama jawi hutan yang sering menampakkan diri,
sering makan di sepanjang jalan solok. Dusun di nagari ini kapalo koto,
balai oli (?), jari batu. Suku yang mendiami : Supanjang, Malayu, Caniago, Sungainapa.
Nagari Aia Batumbuak
leluhur mereka berasal dari Gunung
Talang. Ada sebuah mata air yang mengalir di daerah ini dan alirannya
bertumbuk pada perbukitan, sebuah karang atau apa lah gitu.. dusun
disini Madang, Koto Baruah, Lombah, Sangka Puyuah, Koto Ateh. Suku yang
mendiami : Tanjuang, Malayu, Aji (??) dan Caniago.
Nagari Sungai Janiah
Sebenarnya bukan sungai tapi mata air
yang jernih, simpanan air Gunung Talang yang banyak terdapat di negeri
ini. Dusunnya Bungo Tanjuang, Talago Dadok, Gurah. Suku mendiami :
Piliang, Sikumbang, Jambak Dan Malayu.
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Nagari Sungai Jambua
Ninik berasal dari Gunung Marapi. Koto
pertama yg dihuni adalah Koto Tingga. Jambua berasal dari kata jambur2
atau perhiasan yang digantungkan untuk upacara pesta. Ninik mamak yang
terkenal adalah Dt Rajo Nan Putih. Suku mendiami : Caniago, Kutianyia
dan Mandaliko.
Nagari Guguak Sarai
Ninik berasal dari Tanjuang Balik melewati Jaruai dan menetap di Taratak Nan Tuo. Suku : Malayu, Supanjang, Dalimo Dan Caniago.
Nagari Bukik Baih
Awalnya datang 6 ninik dari Gunung Marapi
melewati Solok Selayo, Bukit Tandang, Luak Gadang. Bukit Tabisu
dijadikan Koto Nan Tuo. Asal nama Bukik Tampek Baiyo.
Suku : Koto, Piliang, Malayu, Dalimo, Payobada.
Nagari Sungai Durian
Di sungai yg berhulu di danau diatas
terdapat sebuah durian yg tumbuh di tepinya. Awalnya dihuni Suku Malayu
(Cubadak Malayu). Suku : Malayu, Tanjuang, Caniago, Panai
Nagari Indudua
Ninik berasal dari Pasiliahan (Koto 10
Diateh). Bersuku Kutianyia di Taratak Kutianyia. Asalnya Induak Duo (dua
ninik). Suku : Kutianyia, Dalimo, Piliang, Malayu.
Nagari Koto Laweh
Awalnya 3 orang ninik. Yg tua turun ke
Nagari Koto Laweh, yg tengah ke Guguak Sarai dan yg bungsu ke Sungai
Jambua. Suku : Dalimo Rumah, Dalimo Ilia, Caniago Rumah, Caniago Ilia.
Nagari Pianggu
Asal usul sudah tidak diketahui. Suku : Panai, Supanjang, Malayu, Caniago, Dalimo.
Kecamatan Kubuang
Nagari Tanjuang Bingkuang
Berasal dari tanjuang yang dilingkungi
air (tanjuang balingkung). Ninik berasal dari Pariangan. Penyebaran
ninik : Gaung, Aripan, Kuncia, Singkarak, Saniang Baka. Nagari ini
menganut aliran Bodi caniago sehingga tidak ada balai adat. Suku :
Caniago, Caniago Pinang Taba, Malayu, Sikumbang, Ampek Paruik,
Sumpadang, Balai Mansiang, Koto Dan Kutianyia.
Nagari Gantuang Ciri
Berasal dari gantung dan ciri (gelang).
Anak perempuan Dt Rajo Alam (Suku Jambak) kehilangan gelang yg
digantungkan di cabang sebuah kayu dekat pemandian. Versi lain
menghubungan dengan ‘sandi limbago nan ampek’ yakni ‘barih balabeh’,
bungka naraco cupak gantang dan suru gunjai. Masyarakat yg datang dari
timur disebut cupak gantang yg menguasai perekonomian. Nagari mereka
disebut Cupak. Sedangkan yg lain disebut Gantang. Orang yg datang dari
Padang sabaleh menguasai sosial budaya ‘suru gunjai (suri nan ditanun,
gunjai nan diuleh). Gantang suri menjadi gantuang ciri. Ketika Islam
masuk, suri gunjai diubah menjadi suri tauladan. Orang padang sabaleh
disebut memegang tauladan lalu ladan yakni di jawi2 sekarang.
Gantuang ciri termasuk Konfederasi Kubuang Tigo Baleh :
- Solok
- Selayo
- Guguak
- Koto Anau
- Cupak
- Gantuang Ciri
- Kinari
- Muaro Paneh
- Gaung
- Panyakalan
- Sirukam
- Supayang
- Sariak Alahan Tigo
Solok, Guguak, Koto Anau, Gaung dan
Panyakalan merupakan Bodi Caniago (Koto Anau duduk seorang raja Dt
Bagindo yg Pituan menerapkan sistem Koto Piliang) maka Salayo dan
beberapa nagari menganut kelarasan Koto Piliang. Termasuk Gantung Ciri.
Mereka adalah : Salayo, Cupak, Gantuang Ciri, Sirukam, Supayang, Kinari,
Muaro Paneh dan Sariek Alahan Tigo).
Dulu Sir Thomas Stamford Raffles
(Gubernur EIC Pesisir Barat Sumatera) dalam perjalanan ke Simawang utk
menobatkan Tuan Gadih Puti Reno Sumpua untuk membatalkan pemerintahan di
Minangkabau pemerintahan mulai tidak berfungsi. Thomas menginap di
Gantung Ciri. Suku : Piliang, Jambak, Caniago, Bendang, Bendang Malayu
dan Tanjuang Guci.
Nagari Koto Ilalang
Sebelumnya ninik tinggal di koto tingga.
Kemudian pindah ke Koto Galapuang. Karena tidak terlihat dari Solok maka
dikatakan sbg koto nan ilang. Kemudian datang 8 ninik dari Paninggahan
dan Saniang Baka. Nagari ini sudah ada sejak era Belanda. Suku : Malayu,
Piliang, Jambak, Tanjuang Dan Caniago.
Nagari Saok Laweh
Berasal dari kata panyaok (penutup) nan
laweh pada peristiwa perdamaian Silungkang dan Solok karena sawah orang
Solok direbut oleh orang Silungkang. Suku : Malayu Jariang, Malayu
Bumbun, Malayu Tabek, Piliang, Sungainapa, Sikumbang, Sumpadang,
Kutianyia.
Nagari Panyakalan
Suku : Kutianyia, Sungai Napa, Tanjuang, Supanjang, Malayu, Balai Mansiang
Kecamatan X Koto Diateh (Berbatasan dengan Sawahlunto dan Kota Solok)
Nagari Kuncia
Namanya diambil dari nama kayu kuncir
yang sangat besar. Kayu ini menaungi Nagari Muaro Paneh Dan Tanjuang
Alai. Suku : Caniago, Piliang, Supanjang, Sumagek, Sungainapa.
Nagari Bukik Kanduang
Ninik berasal dari Pariangan Padang
Panjang. Niniknya bernama panjang langan (nama daerah panjalangan). Rute
: Bukit Koto ke Bukik Coliak (Pasiliahan), Padang Data, Lubuk Kaki Ke
Koto Tuo, Galundi (Sawah Laweh). Asal usul namanya adalah nagari yg
dikanduang bukik (bukik marawa, bukik koto (tanah data), bukik coliak,
bukik tungku, bukik batu tajam, bukik puncak raya). Suku : Piliang Ateh,
Piliang Ilia, Piliang Tangah, Piliang Balai, Tanjuang Bendang, Payo
Bada, Caniago Dan Simabua.
Nagari Pasilihan
Berasal dari istilah katitiran di ujung
tanduak raja Pagaruyung (Basa Ampekbalai). Sebelumnya bernama Pijak Payo
Anyia. Versi lain menyatakan bahwa Pasilihan berarti perebutan wilayah
antara Tanah Datar dengan Sawahlunto Sijunjung. Suku : Piliang Limo
Payuang, Bodi 5 Payung, 5 Panjang.
Nagari Sulik aia
Ninik berasal dari Pariangan Padang
Panjang melewati perbukitan Guguak Tigo Tungku, Tanjuang Balik Dan
Tanjuang Balai. Suku : Simabua, Limo Singkek, Limo Payung, Piliang.
Nagari Sibarambang
Ninik Siba Nan Salapan menyebut mata air
yg bergelombang sebagai sibarambang. Sebelumnya Karimbang Batu alang
kemudian menjadi Sibarambang Batu Alang. Pada tahun 1983 dimekarkan
menjadi dua desa yaitu Sibarambang Batu Alang dan Sibarambang Ateh. Suku
: Dalimo, Pitopang, Bendang, Sikumbang, Sumpadang.
Kecamatan Pantai Cermin
Nagari Lolo
Berasal dari istilah manyaloloh (maloloh)
ka bawah. Penduduk taratak menyololoh ke daerah bawah yg lebih luas.
Suku pertama yg datang : Malayu, Caniago, Tanjuang. Suku : Malayu,
Caniago, Tanjuang Panai, Bendang, Tanjuang Batutah, Kutianyia
Nagari Bidar Alam
Sebelumnya bernama Bamban/Bumbun. Seorang
dubalang nagari ini bernama Dt. Inyiak Saradadu berhasil menikam utusan
Pagaruyung yang selalu meminta upeti. Mayatnya dibuang di sungai yang
kemudian terkenal batang batikam. Peristiwa ini membuat Pagaruyung marah
dan mengirim pasukan ke ‘Rantau XII Koto’ untuk membalas perbuatan
ninik tsb. Tapi oleh ninik bumbun diadakan perundingan. Akhirnya ninik
bumbun harus membayar denda berupa emas sebanyak sekundi sekundio (emas
seisi lesung pasuk, secangkir kecil dan sepanjang tali bajak).
Denda tsb harus dibayar seisi lubang
bawah jakun dan seisi lubang ujung pergelangan tangan. Fihak Pagaruyung
tidak menyukai perundingan spt ini. Perundingan dilanjutkan di Lubuk
Baulang.
Kasus serupa terjadi lagi pada era
Belanda. Inilah yg membuat nagari ini diberi nama bida alam artinya
sinar purnama yg menyinari alam. Leluhur mereka masih berkaitan dg 12
ninik yg merantau ke ‘Rantau XII Koto’. Ninik yg menetap di bida alam
bernama Inyiak Rajo Angek Garang. Suku : Caniago, Malayu, Kampai, Panai,
Kutianyia
Nagari Abai
Tiga orang ninik berasal dari Jambi (yg
juga berasal dari Pagaruyung) yaitu Inyiak Talanai Sati di Bukik
Kubuang, Inyiak Pintu Basa di Siangik dan Inyiak Rajo Tuo di Padang
Padamaian. Waktu masih berupa hutan lebat ketiga ninik berusaha saling
panggil atau obai-maobai. Suku : Malayu, Kampai, Panai, Caniago, Tigo
Lareh, Sikumbang Dan Kutianyia.
Nagari Dusun Tangah
Pada masa belanda, 8 ninik berunding
untuk mencari pemukiman baru karena dusun tuo sudah sesak. Ninik yg
datang berhubungan dg 12 ninik yg merantau di 12 koto :
- 4 Koto Di Ateh : Lb. Gadang, Lb Malako, Bida Alam, Koto Japang
- 4 Koto Di Bawah : Lb. Langaliang, Batu Gajah, Pulau Panjang, Tangalau
- 4 Koto Di Tangah : Abai, Dusun Tangah, Batu Kadondong, Sitapuah.
Ninik pertama yang menetap : Inyiak Tabun Tayieh. Suku :
1. Malayu Sigintir
2. Balai Mansiang
3. Malayu Lubuk Bolang
4. Sagading Balisik
5. Tigo Lareh
6. Caniago
7. Malayu Kampuang Dalam
8. Malayu Sigadiang
9. Malayu Tigo Lareh
Kecamatan Lembang Jaya
Nagari Limo Lunggo
Di nagari ini sering diadakan rapat Ninik
Mamak Kelarasan Koto Nan Anam : Tanah Sirah – Sungai Janiah, Batu
Banyak Simpang Tanjuang Nan Ampek, Limo Lunggo Batu Bajanjang, Koto
Laweh Taratak Baru, Koto Tanang Batu Bulek, dan Tanjuang Gadang. Awalnya
bernama Limo Runggo. Suku : Caniago, Tanjuang, Malayu
Nagari Batu Banyak
Secara etimologi berasal dari kata ‘batu
bahanyakkan’ kedalam tanah. Versi lain mengatakan bhw ada batu tempat
menyimpan keris dan gong yang hilang. Suku : Malayu, Caniago Dan
Tanjuang.
Kecamatan Lembah Gumanti
Nagari Alahan Panjang
Awalnya datang 2 ninik. Nagari ini dipisahkan oleh sungai Batang Gumanti. Suku : Caniago, Malayu, Tanjuang.
Nagari Talang Babungo
Sebelumnya bernama Alung Bunian. Talang
Babungo adalah nama mahar antara gadih longgah (gadis terlambat nikah)
dengan Dt. Bagindo Nan Gadang berupa bunga talang/bambu. Peristiwa ini
terjadi di Kinari. Leluhur mereka keturunan dari 13 ninik. Rute :
melewati Batang Palangki Sumpu Garabak Data, Batang Tundinan, Perasahan,
Sungai Lembah Gumanti, Talaok Koto Tuo. Inyiak Nan 5 : Imam Panjang,
Bagindo Nan Gadang, Nan Basa, Nan Pituan,Rajo Magek. Suku : Caniago,
Kutianyia, Elayu, Panai, Koto, Tanjuang.
Nagari Sirukam
Berasal dari nama seorang putri yang
‘disurukkan’ karena dikejar oleh tentara dari Pagaruyung di lokasi
berupa tabek dalam bukit. Juga ada nama tempat menyaruk pohon sirukam.
Berkaitan dengan peristiwa 13 ninik yang menetap di selatan Luhak Tanah
Datar. Suku : Malayu, Panai, Tanjuang, Caniago Dan Kutianyi.
Nagari Supayang
Leluhur berasal dari Gunuang Marapi yg
melewati perbukitan sampai Mundam Tanah Toraja. Terus ke Lurah Nan Tigo
dibuat Taratak Baru, Taratak Baso Dan Taratak Kubang. Nama Supayang
berasal dari sumpah yang dipasatihi (sumpah yg diyakini menjadi sakti)
dimana ada sebuah tempat bersumpahnya 10 orang Datuk Yg Di Hilir, 10 Di
Mudik, 5 I Nagari Siaro-Aro Dan 5 Datuk Di Supayang (10 Di Hilir + 5 Di
Koto Baru Dan 5 Di Mundam Sati). Semunay Disebut Kubuang Barajo ka
mufakat (Bodi Caniago). Suku : Malayu, Panai, Caniago, Tanjuang,
Kutianyia.
Nagari Batu Bajanjang
Leluhur mereka berasal dari Palangki
Muaro Bodi bernama Inyiak Talanai Sati yg dinikahi oleh Inyiak Tuo.
Kemudian datang leluhur asal Tanjuang Bingkuang yang bersuku Malayu,
daerah Kinari bersuku Malayu, dari Muaro Paneh juga bersuku Malayu dan
Suku Malayu dari Ampek Koto. Suku : Panai, Malayu, Caniago, Tanjuang
Muaro Paneh, Tanjuang Kinari, Tanjuang (Tj Bingkuang), Tanjuang Koto
Ampek, Koto Dan Kutianyia.
Nagari Bukik Tandang
Sebelumnya bernama Lintahan yaitu sebuah
taratak asal orang Bukit Tandang namun sangat banyak lintahnya.
Akhirnya mereka pindah ke Koto Tinggi. Tapi ditempat baru ini kesulitan
air. Pindah lagi ke Lansano karena terdapat kayu lansano disana yang
dianggap keramat.
Tanah subur ini banyak ditumbuhi berbagai
jenis buah2an yang membuat orang banyak bertandang / berkunjung maka
dinamakan derah ini bukit tandang. Buah2an yang terkenal adalah durian
sehelai sarawa karena untk mendapatkannya harus barter dengan sehelai
celana. Rute perjalanan ninik moyang : Selayo, Cupak, Koto Gadang
Guguak, Bukit Tandang. Suku : Caniago, Supanjang, Sungai Napa,
Kutianyia, Lubuk Batang.
Nagari Parambahan
Nagari ini sudah ada sejak terjadinya
perang Jambi dan Minangkabau yg terjadi di Padang Sibusuk. Ninik mamak
pertama datang berasal dari Kapalo Batu Alam yang kemudian menelusuri
Rimbo Tangah terus ke Dilam. Tujuannya datang untuk mencari hamparan
yang cocok utk melaco menjadi taratak. Sesampainya di Bukit Koto, ninik
mamak melihat sekeliling ke arah barat sampai daerah Guguk Panjang yg
disebut Nagari Parambahan. Ninik mamak yang meninggal dikuburkan di
Kinari.
Suku : Tanjuang, Panai, Caniago Dan Kutianyia.
Nagari Kinari
Ninik mamak berasal dari Linjuang Koto
Tinggi. Rute perjalanan melalui Dilam terus ke Parambahan. Suku :
Malayu, Malayu Panai, Tanjuang, Koto, Caniago, Guci, Kutianyia dan
Sikumbang.
Penulis : Syafroni Malin Marajo
Sumber:
http://lubukgambir.wordpress.com/2010/03/01/tambo-kubuang-tigo-baleh-bag-2/
0 Comments
Bagaimana Pendapat Anda ?